Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDPKS: Program Insentif BBN untuk Bantu Indonesia

BPDPKS: Program Insentif BBN untuk Bantu Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Edi Wibowo mengatakan, dukungan BPDPKS dalam pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) cair berdampak langsung pada petani rakyat.

BPDPKS melalui program insentif BBN untuk membantu Indonesia mewujudkan stabilisasi harga sawit, menjalankan komitmen dalam bidang lingkungan hidup, dan juga meningkatkan ketahanan energi dengan meningkatkan energi terbarukan.

"Bagaimana kita nanti meningkatkan efisiensi biaya usaha berkebun sawit rakyat, juga harga jual yang optimum. Programnya adalah yang terkait dengan peremajaan kemudian program sarana dan prasarana dan program pengembangan SDM," kata Edi dalam webinar online, Selasa, (13/10/2020).

Baca Juga: Batang Sawit Program PSR: Sst...Ada Cuan yang Tersembunyi

Baca Juga: Dari BPDPKS, Ini Program-program Kemitraan untuk Pemberdayaan Petani Sawit

Edi mengutarakan, dampak positif implementasi pemanfaatan biodiesel melalui insentif pendanaan BPDPKS mulai dari 2015 sampai juni 2020 dapat mengurangi efek gas rumah kaca sekitar 37,50 juta ton CO2 dari penggunaan biodiesel sebesar 25,08 juta kiloliter.

"Kemudian pajak yang dibayar kepada negara sebesar Rp4,13 triliun. Penghematan devisa akibat tidak perlu impor solar sebesar Rp127,79 triliun. Kemudian peningkatan nilai tambah industri hilir sawit Rp36,12 triliun. Dan penyerapan tenaga kerja yang on farm maupun off farm yang cukup besar.  Totalnya mungkin lebih dari 3 juta orang dengan asumsi harga ICP US$60, kemudian juga kurs USD yang dipakai Rp13.500," ujar Edi.

Edi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program insentif sehingga jika diperlukan terkait pajak ataupun bantuan langsung. "Kita perlu siapkan dari saat ini," kata Edi.

Edi menuturkan, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengetahui bahwa energi hijau lebih bagus daripada energi fosil. 

"Itu ke depan perlu kita bangun bersama. Karena energi hijau lebih ramah lingkungan, kemudian juga menjaga kemandirian energi dan juga ketahanan energi nasional," tutur Edi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: