Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis UMKM Produk Surfaktan Sawit di Tengah Pandemi

Bisnis UMKM Produk Surfaktan Sawit di Tengah Pandemi Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbagai inovasi dari kelapa sawit muncul sebagai salah satu jawaban atas meningkatnya kebutuhan masyarakat yang seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Tidak hanya diolah menjadi sumber bahan pangan, minyak kelapa sawit juga telah bertransformasi menjadi produk bernilai tambah tinggi di bidang energi, personal care, dan bahan baku industri perminyakan.

Di tengah pandemi Covid-19 yang makin masif di Indonesia, kebutuhan akan produk surfaktan dan kebersihan seperti hand sanitizer dan hand soap makin meningkat. Mengingat tingginya kebutuhan dan permintaan dari produk-produk surfaktan tersebut, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hand sanitizer berbahan sawit sangat menjanjikan karena lebih ramah lingkungan dan organik.

Baca Juga: Batang Sawit Program PSR: Sst...Ada Cuan yang Tersembunyi

Senada dengan hal tersebut, saat ini, Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) IPB juga sudah mengembangkan dan memasarkan berbagai macam produk kebersihan berbasis sawit seperti hand sanitizer serta sabun pencuci tangan (hand soap dan gliserol).

Guru Besar IPB, Prof. Erliza Hambali, dan Tim SBRC telah memproduksi hand sanitizer sebanyak 200 liter per hari yang dipasarkan secara langsung; melalui reseller; market place; dan bekerja sama dengan koperasi, komunitas, dan perusahaan. Volume produk yang dipasarkan bervariasi, yakni berukuran 30 ml, 60 ml, 100 ml, 1 liter, 5 liter, dan 20 liter. Kemasan produk juga tersedia dalam bentuk botol spray, botol tutup flip-top, botol tutup ulir, pump, dan jerigen.

Lebih lanjut Erliza menjelaskan, produk hand sanitizer ini mengandung etanol dari molasses tebu yang berfungsi sebagai pembersih tangan/bagian tubuh dari kuman. Untuk melindungi kulit dari kekeringan akibat penggunaan etanol pada konsentrasi tinggi, digunakan gliserol dari sawit yang dapat menahan penguapan air dari permukaan kulit serta memberikan kelembaban dan kesegaran alami bagi kulit.

"Konsumen menyukai tekstur produk yang ditawarkan dan memberikan efek membersihkan dan melembutkan yang alami. Sebagian konsumen mengategorikan bahwa produk yang ditawarkan adalah produk natural, alami, dan organik," tambahnya.

Adapun hand soap berbahan Metil Ester Sulfonat (MES) yang diolah dari minyak sawit tersebut mampu membersihkan kotoran dari kulit sehingga sangat baik digunakan sebagai pembersih. Tidak hanya itu, gliserol yang terkandung dalam minyak sawit juga dapat memberikan kelembaban dan kelembutan alami bagi tangan.

Sementara itu, dalam pengembangan UMKM hand sanitizer sawit ini masih ditemukannya kendala, yakni terkait izin edar produk yang tidak mudah. "Kami berharap bisa dibantu oleh Kementerian Koperasi dan UKM agar mudah dalam mengakses modal dan pemasaran," kata Erliza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: