Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilpres AS, Begini Pesan PM Palestina yang Mengguncang Publik

Pilpres AS, Begini Pesan PM Palestina yang Mengguncang Publik Kredit Foto: Anadolu Agency/Palestinian Prime Ministry
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh mengatakan hal yang mengguncangkan publik. Pasalnya pada Selasa (13/10/2020) waktu setempat Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden yang akan diselenggarakan bulan November tersebut akan menjadi bencana bagi dunia, khususnya bagi rakyatnya.

Dikutip dari Independent, Perdana Menteri Palestina tersebut menuturkan bahwa selama kurun waktu empat tahun terakhir, kala Amerika Serikat dipimpin oleh Donald Trump, Palestina telah sangat dirugikan karenanya.

Baca Juga: Terang-terangan Artis ini Kecam Presiden Trump yang Rasis

"Jika kita akan hidup empat tahun lagi dengan Presiden Trump, Tuhan tolong kami, Tuhan membantu Anda dan Tuhan membantu seluruh dunia," kata Mohammad Shtayyeh mengulangi komentar yang dia buat sehari sebelumnya, dalam pertemuan jarak jauh dengan anggota parlemen Eropa.

Dilaporkan bahwa komentarnya tersebut sebelumnya telah diunngah di halaman Facebook miliknya.

Lebih lanjut, dikabarkan bahwa komentar Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh mencerminkan rasa putus asa negara Palestina, hal tersebut lantaran serangkaian tindakan Amerika Serikat yang membuatnya lemah dan terisolasi.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Palestina memutuskan hubungan dengan Presiden Amerika Donald Trump setelah pada tahun 2017 dirinya mengakui bahwa Yerusalem yang diperebutkan oleh Palestina dan Israel sebagai ibu kota Israel.

Selepas pengakuan tersebut, Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem.

Donald Trump juga telah dilaporkan telah memangkas ratusan juta dolar bantuan negaranya untuk Palestina.

Palestina pun dilaporkan menutup kantor diplomatiknya di Washington, Amerika Serikat dan mengeluarkan rencana Timur Tengah yang sebagian besar menguntungkan Israel.

Dilaporkan bahwa Palestina telah menolak rencana tersebut.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Donald Trump diketahui negeri Paman Sam itu juga telah membujuk dua negara Arab, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain, untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel dan berjanji bahwa negara-negara Arab lainnya akan mengikutinya.

Kesepakatan tersebut telah melemahkan konsensus tradisional Arab bahwa pengakuan Israel hanya datang sebagai imbalan atas kesepakatan damai antara Israel Palestina.

Mohammad Shtayyeh secara terang-terangan berharap agar calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat yakni Joe Biden dapat memenangkan pemilihan presiden AS guna meningkatkan jalan kesepakatan damai.

“Jika hal-hal akan berubah di Amerika Serikat, saya pikir ini akan mencerminkan dirinya secara langsung pada hubungan Palestina-Israel, dan itu akan mencerminkan dirinya juga pada hubungan bilateral Palestina-Amerika,” kata Mohammad Shtayyeh.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: