Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas Gerindra Meroket Gara-Gara Prabowo Jadi...

Elektabilitas Gerindra Meroket Gara-Gara Prabowo Jadi... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi -

Hanya ada dua partai pendukung pemerintah yang elektabilitasnya naik di survei politik terkini, yakni PDIP dan Partai Gerindra.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB. Menurut dia, tentu saja ini menjadi berkah bagi partai besutan Prabowo Subianto itu.

"Hampir semua parpol lainnya di kubu pemerintah elektabilitasnya menurun," kata Leonard di Jakarta.

Baca Juga: Habib Rizieq Bakal Pimpin Revolusi? Orang Gerindra Angkat Suara: Jangan Buruk Sangka!

Leonard menjelaskan, koalisi strategis yang dibangun oleh PDIP dan Gerindra meraup posisi dominan dan belum tergoyahkan. PDIP tetap unggul di puncak dengan elektabilitas 31,6 persen, naik dari angka survei Juli sebesar 26,8 persen. Sementara Partai Gerindra, menyusul di urutan kedua dengan kenaikan 14,1 persen.

Popularitas Gerindra saat ini cukup baik, di antaranya karena Ketua Umum Prabowo Subianto diberikan amanat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Dibandingkan dengan partai pendukung pemerintah lainnya, Gerindra masuk belakangan ke kubu pemerintah. Namun, elektabilitasnya terus meroket.

Hal ini berbeda dengan parpol pendukung setia Jokowi-Ma’ruf Amin yang memang memberikan dukungan sebelum Pilpres 2019 digelar. Rinciannya, Partai Golkar di peringkat ketiga mengalami penurunan elektabilitas dari 8,2 persen menjadi 8,0 persen. Lalu PKB (5,4 persen menjadi 5,1 persen), Nasdem (4,2 persen menjadi 3,6 persen) dan PPP (2,1 persen menjadi 1,9 persen).

Sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengalami peningkatan elektabilitas dari 4,9 persen menjadi 5,7 persen. PKS hingga saat ini menjalani peran murni sebagai oposisi pemerintah. Pun, Partai Solidaritasn Indonesia (PSI) juga ikut naik sekalipun bukan termasuk parpol penghuni Senayan.

"Elektabilitas PSI bergerak naik dari 4,4 persen menjadi 4,8 persen," sebutnya.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: