Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petinggi Bank QNB Indonesia Putuskan Hengkang, Kenapa Ya?

Petinggi Bank QNB Indonesia Putuskan Hengkang, Kenapa Ya? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Petinggi PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), Leka Madiadipoetramemutuskan untuk hengkang dari jabatannya sebagai Direktur. Hal tersebut diketahui setelah perseroan menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.

Direktur QNB Indonesia, Windiarto Tabingin mengungkapkan bahwa perseroan telah menerima surat pengunduran diri Leka pada tanggal 15 Oktober 2020.

“Dapat kami sampaikan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2020 kami telah menerima surat pengunduran diri Leka Madiadipoetra selaku Direktur Bank,” ujarnya, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Wow! Bank QNB Indonesia Dpat Rezeki Nomplok Senilai Ratusan Miliar Rupiah

Menurutnya pengumuman ini dilakukan guna memenuhi peraturan Bank Indonesia No.11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum jo No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau perussahaan publik.

“Selanjutanya, sesuai anggaran ddasar, pengunduran diri tersebut akan ditinddak lanjuti sebagaimana peraturan dan perundang-unddangan yang berlaku, tutupnya.

Sayangnya, tidak dijelaskan mengapa Leka mengundurkan diri Bank yang dikuasai oleh Qatar National Bank ini. 

Namun sekedar informasi, sebelum menjadi petinggiBank QNB Indonesia, Leka pernah berkiprah ddi Bank Permata sebagai Executive Vice President Business Financial Retail Banking, Wholesale Banking and Syariah. Ia juga sempat menduduki jabatan di Bank HSBC sebagai Senior Vice President Assset Liablity and Capital Management.

Baca Juga: Petinggi Bank Mandiri Rela Rogoh Kocek Dalam Buat Beli Saham Perusahaanya

Pengunduran Leka pun bertepatan dengan penempatan dana berupa setoran modal sebesar Rp441 miliar atau US$30 juta dari induk usaha perseroanQatar National Bank (QPSC). Aksi tersebut bertujuan untuk memperkuat modal perseroan. Sehingga dengan demikian, transaksi tersebut diharapkan akan mendukung kinerja keuangan yang optimal.

“Dengan masuknya ddana tambahan modal tersebut, diharapkan pula berdampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan secara makro” ucap Windiarto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: