Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

6 Perusahaan Grup Astra Milik Konglomerat William Soeryadjaya: Cuma Satu yang Kebal Pandemi

6 Perusahaan Grup Astra Milik Konglomerat William Soeryadjaya: Cuma Satu yang Kebal Pandemi Kredit Foto: Twitter/bincang_buku

1. Astra International 

PT Astra International Tbk (ASII) menjadi induk usaha yang menaungi perusahaan-perusahaan lainnya dari grup Astra. Sebagai perusahaan konglomerasi raksasa, nyatanya Astra tidak bisa lepas dari tekanan pandemi Covid-19 sepanjang semester I 2020. 

Hal itu tercermin dari pendapatan Astra yang terkontraksi 23% dari Rp116,18 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp89,79 miliar pada Juni 2020. Bersamaan dengan itu, laba bersih Astra juga ikut tergerus sedalam 44% secara tahunan dari yang sebelumnya Rp9,80 miliar menjadi hanya Rp5,49 miliar. 

Baca Juga: Astra Bakal Bagi Rezeki Triliunan ke Pemegang Saham, Jangan Sampai Ketinggalan!

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa penurunan laba tersebut belum termasuk keuntungan dari divestasi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Jika keuntungan divestasi Bank Permata dimasukkan, laba bersih Astra melonjak 16% menjadi Rp11,4 triliun pada paruh pertama tahun ini.

"Tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih grup menurun 44% menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya," pungkas Djony beberapa waktu lalu.

Merujuk dari laporan keuangan perusahaan, sepanjang semester pertama tahun ini, bisnis otomotif menyumbang laba bersih sebesar Rp716 miliar. Jika dibandingkan tahun lalu, kontribusi ini menurun 79% yang kala itu laba bersihnya mencapai Rp3,46 triliun. Kontributor laba berikutnya adalah bisnis jasa keuangan yang juga turun 25% secara tahunan dari Rp2,82 triliun menjadi Rp2,10 triliun.

Begitu pun dengan bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang turun 29% dari Rp3,33 triliun menjadi Rp2,37 triliun. Untungnya, laba dari sektor agribisnis naik hingga 791% dari Rp35 miliar menjadi Rp312 miliar. 

Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2020 sebesar Rp3.773, meningkat 3% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019. Kas bersih tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, mencapai Rp1,4 triliun pada 30 Juni 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: