Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

6 Perusahaan Grup Astra Milik Konglomerat William Soeryadjaya: Cuma Satu yang Kebal Pandemi

6 Perusahaan Grup Astra Milik Konglomerat William Soeryadjaya: Cuma Satu yang Kebal Pandemi Kredit Foto: Twitter/bincang_buku

2. Astra Agro Lestari

Dari anggota grup Astra lainnya, kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terbilang menjadi yang paling positif pada semester pertama tahun 2020 ini. Sampai dengan Juni 2020, AALI mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp9,01 triliun. Capaian tersebut mengalami kenaikan 6,50% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp8,5 triliun. 

Kabar baiknya lagi, dengan kenaikan pendapatan yang tipis itu, AALI mampu mendongkrak laba bersih hingga nyaris 800%. Merujuk dari laporan keuangan perusahaan, laba bersih AALI tumbuh 796% dari Rp43,71 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp391,90 miliar pada semester I 2020. 

Lonjakan harga penjualan crude palm oil (CPO) menjadi faktor utama yang membuat cuan AALI melonjak dengan sangat srastis. Presiden Direktur AALI, Santosa, menyebutkan bahwa harga jual rata-rata CPO AALI meningkat 25,9% dari Rp6.441 per Kg pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp8.109 per Kg pada paruh pertama tahun ini.

"Kenaikan harga CPO di tengah pandemi tersebut didukung oleh meningkatnya penyerapan minyak sawit di pasar domestik akibat adanya program wajib B30," ucapnya pada kesempatan beberapa waktu lalu.

Sepanjang semester I 2020, penjualan CPO dan turunannya meningkat dari Rp7,73 triliun menjadi Rp8,44 triliun. Sayangnya, untuk penjualan inti sawit dan turunnya mengalami koreksi dari Rp706,65 miliar menjadi Rp563,53 miliar. 

Meskipun begitu, AALI mampu mengimbanginya dengan penurunan beban pokok dari angka Rp7,97 triliun menjadi hanya Rp7,77 triliun pada saat ini. Per Juni 2020, AALI mencatatkan total aset sebesar Rp27,38 triliun dengan rincian aset lancar Rp5,67 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp21,70 triliun.

3. Astragraphia

Kondisi penuh tantangan di tengah pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh entitas anak Astra di bidang tekonologi dan informasi, yakni PT Astra Graphia Tbk (ASGR). Secara tahunan, pendapatan Astragraphia mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp1,45 triliun pada semester pertama tahun 2020. Sementara itu, laba bersih yang dikantongi Astragraphia hingga Juni 2020 mencapai Rp21 miliar.

Presiden Direktur Astragraphia, Hendrix Pramana, mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan tersebut disumbang oleh unit usaha solusi dokumen dan solusi perkatoran. Kontribusi pendapatan dari kedua unit tersebut turun karena adanya kebijakan bekerja dari rumah (WFH) di sebagian perusahaan.

"Penurunan pendapatan juga disebabkan oleh kondisi ekonomi saat ini, dimana pelanggan berpotensi mengajukan perubahan term of payment, serta melakukan penundaan belanja nonprioritas dan fokus kepada business continuity," katanya secara tertulis beberapa waktu lalu.

Hendrix menambahkan, pada saat yang bersamaan, unit usaha solusi dokumen masih tercata tumbuh sepanjang kuartal II tahun 2020. Begitu pun dengan unit usaha solusi teknologi informasi yang mampu mendorong pertumbuhan pendapatan dari aspek penguatan penterasi pasar dan percepatan realisasi peluang usaha.

"Langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia juga berdampak pada kegiatan operasional Grup Astragraphia, termasuk penghentian sementara aktivitas kerja pada beberapa kantor dan fasilitas Astragraphia di Jakarta dan beberapa daerah. Penerapan teknologi, efisiensi, dan inovasi pada proses internal, serta digitalisasi pada banyak aspek dan lini, membuat Astragraphia tetap mampu memberikan kualitas layanan terbaik bagi pelanggan dalam kondisi apa pun," sambungnya lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: