Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imbas Pembunuhan Guru, Prancis Siap Usir Ratusan Warga Asing

Imbas Pembunuhan Guru, Prancis Siap Usir Ratusan Warga Asing Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Paris -

Para pejabat Prancis berencana untuk mengusir 231 warga asing yang teradikalisasi dalam tindakan keras setelah seorang guru dipenggal dalam serangan yang dianggap sebagai aksi teroris pada Jumat pekan lalu.

Menteri Dalam Negeri GĂ©rald Darmanin mengatakan bahwa dia bermaksud untuk bergerak cepat menanggapi pembunuhan Samuel Paty, seorang guru sejarah yang dipenggal kepalanya setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di kelas saat diskusitentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Perusahaan Jack Ma Akuisisi Supermarket China dari Tangan Miliarder Prancis

Presiden Emmanuel Macron menyebut pembunuhan brutal itu sebagai "serangan teroris Islam." Pelaku pemenggalan adalah Abdoulakh A., 18, seorang etnis Chechnya, Rusia, yang telah lama tinggal di Prancis bersama keluarganya. Pelaku telah ditembak dan dibunuh oleh polisi.

Mengutip laporan Europe 1, Senin (19/10/2020), respons utama terhadap serangan itu termasuk deportasi 231 orang asing dalam File of Alerts for the Prevention of Terrorist Attacks (FSPRT), yang melacak aktivitas radikal.

Darmanin telah merencanakan untuk mengusir orang-orang tersebut, setelah melakukan perjalanan ke Maroko minggu sebelumnya untuk meminta pemerintah menerima sembilan dari warga negaranya yang radikal. Dia berencana bertemu dengan pejabat di Aljazair dan Tunisia untuk membahas kesepakatan serupa.

Menurut para pejabat, dalam daftar tersebut ada 180 orang yang saat ini berada di penjara dan 51 orang lainnya yang akan segera ditangkap. Lebih dari 850 imigran ilegal terdaftar di FSPRT.

Otoritas Prancis telah menangkap 11 orang sehubungan dengan pembunuhan terhadap guru itu. Namun, tidak jelas apakah 11 orang itu juga bagian dari daftar orang yang akan diusir.

Empat kerabat dekat tersangka pemenggalan ditahan tak lama setelah serangan itu. Enam orang lagi ditahan pada hari Sabtu, termasuk ayah dari seorang murid di sekolah dan seorang pengkhotbah yang digambarkan oleh media Prancis sebagai seorang Islamis radikal.

Darmanin juga berencana untuk memfokuskan pertanyaan tentang hak suaka. Dia meminta kementeriannya untuk lebih cermat memeriksa orang-orang yang ingin memperoleh status pengungsi di Prancis.

Pelaku ditemukan tidak jauh dari korban dengan membawa pisau. Setelah menolak untuk menjatuhkan senjatanya, polisi menembak dan membunuhnya.

Jaksa anti-terorisme Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan sebuah teks yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan foto korban ditemukan di telepon pelaku. Foto kepala Paty yang dipenggal itu di-posting di akun Twitter milik pelaku.

"Saya telah mengeksekusi salah satu anjing dari neraka yang berani merendahkan (Nabi) Muhammad," bunyi unggahan foto itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: