Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Tahun Beroperasi di Indonesia, OYO Catat 5,5 Juta Pemesanan

2 Tahun Beroperasi di Indonesia, OYO Catat 5,5 Juta Pemesanan Kredit Foto: OYO
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bulan Oktober tahun 2020, OYO Indonesia merayakan hari jadinya yang kedua setelah resmi beroperasi di Indonesia sejak 2018. Tercatat, perusahaan telah membukukan lebih dari 5,5 juta pemesanan selama tahun keduanya beroperasi dan mengklaim membuka lebih dari 20 ribu lapangan pekerjaan di bidang hospitality.

Bertepatan dengan momen spesial tersebut, OYO Indonesia secara resmi memperkenalkan Country Head baru, Agus Hartono Wijaya. Agus sebelumnya telah berkarir di OYO Indonesia sebagai Country Business Development Head selama hampir dua tahun sebelum akhirnya didapuk sebagai Country Head Indonesia, menggantikan Eko Bramantyo yang sebelumnya menjabat.

Baca Juga: Okupansi Meningkat, OYO Luncurkan Fitur Check-in Tanpa Sentuhan

"Selama kurang lebih 2 tahun berkiprah di industri hospitality Indonesia, OYO telah mencapai lebih dari 3.000 properti dan 45.000 kamar yang tersebar di lebih dari 150 kota di penjuru Indonesia. Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada 3,3 juta tamu setia OYO Indonesia, mitra-mitra OYO, juga para OYOpreneurs atas kepercayaannya sehingga OYO mampu tumbuh sebagai akomodasi favorit di Indonesia," ungkap Agus Hartono Wijaya, Country Head OYO Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020).

Menandai tahun kedua ini, jelas Agus, OYO akan terus menyempurnakan seluruh ekosistemnya sehingga dapat menghadirkan pelayanan lebih baik dan inovatif bagi para tamu, serta memberikan nilai tambah serta hasil yang terbaik bagi mitra pemilik aset dan karyawan OYO.

Fadjar Hutomo selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga melihat tingginya potensi segmen hotel budget di Indonesia. "Segmen budget memiliki opportunity yang sangat besar. Dalam situasi seperti ini, protokol kesehatan dan inovasi adalah kuncinya," ungkap Fadjar.

Meski pandemi yang terjadi di tahun 2020 turut menekan industri hospitality secara signifikan, OYO masih mampu bertahan dan berkolaborasi seperti Sanitized Stay; termasuk fitur check-in dan check-out tanpa sentuhan, serta integrasi e-wallet OVO dan Go-Pay di aplikasi OYO.

Sementara dari sisi inovasi produk, OYO juga telah meluncurkan brand Kopi Cinta sebagai lini bisnis hospitality baru OYO di luar akomodasi, serta berkolaborasi dengan Simas Insurance dan Qoala untuk menghadirkan proteksi asuransi bagi para tamu yang menginap di hotel OYO.

Selain peningkatan dari sisi produk dan pelayanan, perusahaan berpartisipasi dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia, mulai dari alokasi dana sebesar sebesar US$200.000 (Rp2,7 miliar) untuk membantu para mitra pemilik aset di Asia Tenggara hingga kolaborasi dengan Habitat of Humanity Indonesia untuk mengalokasikan kamar di hotel OYO bagi para pejuang kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan petugas medis lainnya di Indonesia.

"Pandemi ini menjadi momentum bagi kami untuk mengevaluasi seluruh operasional bisnis kami, sekaligus menghadirkan berbagai inovasi. Tidak hanya demi keberlangsungan bisnis kita bersama, tetapi juga untuk seluruh pihak yang membutuhkan," tutup Agus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: