Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantang China, Armada Perang 4 Negara Akhirnya Bersatu di Teluk Bengala

Tantang China, Armada Perang 4 Negara Akhirnya Bersatu di Teluk Bengala Kredit Foto: Reuters/US Navy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Angkatan Laut Australia (RAN) akhirnya bergabung dalam latihan perang empat negara bertajuk MALABAR 2020 yang rencananya akan digelar pada November 2020. Angkatan Laut Australia jadi yang terakhir bergabung dalam latihan tempur ini, setelah Amerika Serikat (AS), Jepang, dan India.

Dalam laporan yang diperoleh dari The Epoch Times, bergabungnya Angkatan Laut Australia dalam latihan perang MALABAR 2020 dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper.

Baca Juga: Luhut Ingin Tentara China Masuk RI Selepas Corona, Faktanya...

Esper senang dengan keputusan Australia yang pada akhirnya ikut ambil bagian bersama Angkatan Laut AS (US Navy), Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF), dan Angkatan Laut (Indian Navy).

"Senang melihat Australia bergabung dengan AS, India, dan Jepang dalam Latihan MALABAR 2020," tulis Esper di Twitter.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, sebelumnya mengirim surat langsung kepada Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds. Dalam suratnya, Payne memberitahu jika Australia telah mendapat undangan dari India untuk mengikuti latihan militer MALABAR 2020.

"Latihan ini akan mempertemukan empat mitra pertahanan regional utama, India, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia," ucap Payne dalam surat yang ditujukan kepada Reynolds.

MALABAR sendiri adalah latihan tempur gabungan yang awalnya digelar oleh AS dan India pada 1992 silam. Setelah itu, Australia sempat ambil bagian pada 2007 dan Jepang bergabung pada 2015. 

Bagi Australia dan India, latihan ini jadi bagian dari kerjasama kedua negara yang sepakat membangun kemitraan strategis yang dibentuk pada Juni 2020 lalu. Kesepakatan kerjasama kedua negara diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: