Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politikus Jerman: Mata Uang Digital Mengancam Sistem Finansial

Politikus Jerman: Mata Uang Digital Mengancam Sistem Finansial Kredit Foto: Indodax
Warta Ekonomi, Jakarta -

Burkhard Balz, seorang politikus Jerman dan anggota dewan eksekutif bank sentral negara itu, mengatakan dalam pidatonya pada 20 Oktober bahwa sangat penting untuk membangun alat untuk membatasi bagaimana euro digital digunakan saat diluncurkan.

Balz menekankan bahwa orang seharusnya hanya dapat menggunakan euro digital yang didukung bank sentral sebagai cara pembayaran dan bukan sebagai penyimpan nilai.

Jika mata uang digital bank sentral memiliki karakteristik yang sama dengan uang tradisional, deposan dapat menarik dana mereka pada saat krisis dengan mengubahnya menjadi euro digital, menjadikan dana tersebut sebagai kewajiban bank sentral.

Baca Juga: Brasil Rencanakan IPO Bank Digital Pertamanya

"Hal ini dapat menyebabkan disintermediasi struktural di sektor perbankan dan, sebagai konsekuensinya, berpotensi menghambat pemberian kredit bank bagi perekonomian," kata Balz dikutip dari Cointelegraph, Kamis (22/10/2020).

Sebagai langkah untuk mencegah bank digital berjalan, Balz menyarankan agar bank sentral dapat membatasi jumlah euro digital yang dapat disimpan pengguna pada waktu tertentu. Atau, katanya, bank dapat mengontrol permintaan akan euro digital dengan memperkenalkan insentif berdasarkan remunerasi berjenjang.

"Saya tidak begitu yakin apakah insentif pada kenyataannya dapat mencegah bank digital berjalan. Oleh karena itu, implementasi teknis CBDC perlu dipikirkan dan diuji secara menyeluruh," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: