Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Miliki S-400 Rusia, Turki Rupanya Masih Incar Rudal Patriot AS

Sudah Miliki S-400 Rusia, Turki Rupanya Masih Incar Rudal Patriot AS Kredit Foto: Kementerian Pertahanan Nasional Turki/Reuters
Warta Ekonomi, Ankara -

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyatakan bahwa Ankara masih terbuka untuk membeli sistem rudal Patriot Amerika Serikat (AS) meskipun telah membeli S-400 Rusia.

“Akuisisi S-400 itu bukan preferensi tapi keharusan, bukan berarti kita terasing dari NATO. Jika kebutuhan seperti itu muncul dan jika kita diberikan jaminan terkait transfer teknologi, produksi bersama, dan jadwal pengiriman, kita bisa membeli Patriot atau SAMP-T (Surface-to-Air Missile Platform). Turki telah bekerja dengan sekutunya pada opsi alternatif dan akan melanjutkan upaya ini. Kami tidak dapat menerima pernyataan seperti 'Kami siap untuk menjual, tetapi Kongres tidak mengizinkan pengiriman'," kata Akar, seperti dikutip dari NTV, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Jet Tempur MiG-29 Bermanuver di Langit Armenia, Rusia Kembali Jadi Lawan Turki

Berbicara lebih lanjut, menteri itu juga mengonfirmasi bahwa Turki telah melakukan tes sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia di Sinop. Menurutnya, uji coba senjata itu bagian dari kontrak yang harus dijalankan.

"Setiap kontrak pembelian mendambakan tes. Ini adalah bagian dari program akuisisi, ini murni kegiatan teknis," kata Akar.

Awal bulan ini, Turki mengeluarkan peringatan Navtex internasional tentang latihan artileri di daerah kota Sinop Laut Hitam dari 13-17 Oktober. Sebuah sumber pertahanan mengatakan kepada Sputnik bahwa Turki telah berhasil menguji sistem S-400.

Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian pinjaman untuk pengiriman sistem S-400 pada Desember 2017. Pada 2019, Turki menerima beberapa baterai S-400 senilai USD2,5 miliar.

Kerjasama Turki dengan Rusia dalam masalah ini telah dikecam keras oleh NATO dan AS. Washington bersikeras S-400 tidak kompatibel dengan sistem pertahanan udara NATO.

Menanggapi kesepakatan Ankara dan Moskow tersebut, Amerika menangguhkan partisipasi Ankara dalam program jet tempur siluman F-35 pada Juli 2019, dan berjanji untuk sepenuhnya mencoret Turki dari proyek F-35.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: