Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Matahari Department Store: Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

Matahari Department Store: Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan penjualan kotor sebesar Rp5,9 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, merosot tajam hingga 57,6% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Setali tiga uang, Matahari melaporkan penurunan penjualan bersih sedalam 57,5% menjadi Rp3,3 triliun sampai dengan September 2020.

Baca Juga: Supaya Keluar dari Jurang Kerugian, Matahari Gandeng Shopee

Ragam upaya sudah dilakukan manajemen Matahari untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kendati mampu menekan beban operasional hingga 29,3% pada kuartal III 2020, Matahari masih harus merugi sebesar Rp617 miliar pada periode tersebut.

Diketahui, sejak penerapan PSBB, Matahari sudah menutup sementara beberapa gerai miliknya. Lantaran memiliki kinerja kurang baik dan sejalan dengan upaya restrukturasi bisnis, Matahari pun menutup permanen tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus sepanjang tahun 2020. Baca Juga: Ace Hardware: Perusahaan Ritel yang Getol Tambah Gerai Baru di Mana-Mana, Ini Daftar Lengkapnya!

Pada saat yang bersamaan, Matahari membuka tiga gerai format besar. Sampai dengan saat ini, Matahari mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia dan berniat untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan.

"Semua rencana pemulihan kami berjalan sesuai rencana, namun peningkatan kunjungan ke gerai kami tertahan oleh PSBB pada September 2020. Gerai kami terus menjunjung tinggi 5 Komitmen Matahari dan tetap melayani pelanggan dengan baik dengan protokol kesehatan yang ketat," pungkas CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor, Rabu, 22 Oktober 2020 lalu.

Terry melanjutkan, Matahari juga telah melunasi fasilitas kredit tambahan yang diperoleh pada Mei tahun ini. Selain itu, Matahari juga melakukan kontrol yang ketat atas pengeluaran perusahaan dan pembekuan belanja modal perusahaan masih berlaku selain terkait dua toko yang dibuka pada kuartal ini.

"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal IV-2020," tegasnya kembali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: