Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sasar Zona Merah, Kanwil Bea Cukai Jatim II Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal

Sasar Zona Merah, Kanwil Bea Cukai Jatim II Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bea Cukai Wilayah Jawa Timur II bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan sosialisasi ketentuan di bidang cukai sebagai salah satu langkah dalam menekan peredaran rokok ilegal.

Sosialisasi yang berlangsung pada Senin (26/10) tersebut dihadiri oleh ratusan warga dari 5 kecamatan: Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Pakisaji, dan Kecamatan Sumberpucung. Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas I Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II, Fathony Kurniawan, menyampaikan informasi mengenai peredaran rokok ilegal, khususnya ciri-ciri dari rokok ilegal.

Baca Juga: Bea Cukai Pulau Jawa Gencarkan Berbagai Upaya Tekan Peredaran Rokok Ilegal

"Cirinya ada empat, yaitu rokoknya pakai pita bekas, pita palsu, pita milik pabrik lain atau tidak sesuai peruntukannya, dan rokok tanpa pita," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/10/2020).

Fathony juga menyampaikan, bagi orang yang mengedarkan, menjual, atau menawarkan rokok yang tidak dilekati pita cukai, atau dikenal dengan istilah rokok polos atau rokok putihan, dapat dikenakan ancaman pidana penjara minimal satu tahun, maksimal lima tahun. Pidana denda minimal dua kali nilai cukai dan maksimal sepuluh kali nilai cukai.

Fathony juga menegaskan kepada masyarakat dan pelaku usaha agar hanya mengonsumsi dan menjual rokok legal. "Dengan mengonsumsi, menjual, mendistribusikan rokok yang legal, Bapak Ibu ini ikut menyumbang penerimaan negara," ungkap Fathony.

Bea Cukai mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berkontribusi mengampanyekan pemberantasan rokok ilegal. "Monggo, kita bersama-sama menaati peraturan yang berlaku sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga iklim usaha dan industri tetap kondusif," kata Fathony.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: