Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuan Karena Pandemi, MARK Siap Tambah Kapasitas Produksi

Cuan Karena Pandemi, MARK Siap Tambah Kapasitas Produksi Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus COVID19 memang terbukti telah membawa dampak buruk terhadap berbagai sektor industri dan bahkan perekonomian secara keseluruhan. Namun bagi industri perawatan kesehatan (healthcare) dan sejumlah sub-industri turunannya, kondisi pandemi justru membawa berkah lantaran permintaan pasar yang melonjak pesat. Hal ini pula yang kini tengah dirasakan oleh PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, produsen porselen cetakan sarung tangan untuk medis, rumah tangga dan juga industri manufaktur. Pada triwulan III/2020 ini, emiten pasar modal nasional dengan kode saham MARK tersebut sukses membukukan penjualan sebesar Rp344 miliar, atau tumbuh sebesar 29 persen dibanding catatan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yang masih sebesar Rp267,21 miliar. “Selain karena pasar yang memang sedang bagus, kami juga berhasil meningkatkan efisiensi dan menjaga kualitas produk, sehingga peningkatan laba bersih juga lebih tebal, yaitu mencapai 37,37 persen, dari semula Rp65,5 miliar pada triwulan III/2019 menjadi Rp89,98 miliar pada triwulan III/2020. Marjin laba kotor juga terjaga di kisaran 41,17 persen dan marjin laba bersih di 25,98 persen,” ujar Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, dalam keterangan resminya, Senin (26/10).

Tren positif kinerja perusahaan tersebut, menurut Ridwan, sejalan dengan data dari Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA), di mana permintaan sarung tangan di tingkat global tercatat tumbuh sedikitnya 30 persen di sepanjang tahun 2020 ini. Tren tersebut didorong oleh kondisi pandemi serta meningkatnya kesadaran yang lebih tinggi terhadap pemakaian sarung tangan serta diterapkannya protokol kesehatan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. “Permintaan kebutuhan sarung tangan di India, misalnya, meningkat dari empat menjadi 30 pcs per kapita. Di negara-negara dengan populasi besar lainnya, seperti di China, Indonesia, Bangladesh dan lainnya juga terjadi peningkatan, dengan porsi (peningkatan) yang belum pernah kita alami sebelumnya,” tutur Ridwan.

Karenanya, dengan tren peningkatan permintaan yang massif tersebut, Ridwan menyatakan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk menambah kapasitas produksi, dari semula 700.000 unit per bulan saat ini menjadi 800.000 unit per bulan sejak triwulan III/2020 ini. Bahkan pada tahun 2021 MARK berencana bakal kembali menambah kapasitas produksinya menjadi 1,1 juta unit per bulan dan terus meningkat hingga mencapai 1,8 juta unit per bulan pada tahun 2022 mendatang. “(Peningkatan kapasitas produksi) Ini penting kami lakukan karena saat ini saja kami sudah mengantongi kontrak senilai US$52 juta untuk pengapalan di tahun 2021. Pesanan tidak hanya dari Malaysia, tapi juga dari produsen sarung tangan di China, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan hingga Amerika Serikat. Dengan kepercayaan yang sudah diberikan oleh klien-klien ini, tentu kami harus menjaga kualitas dan kemampuan produksi agar sesuai dengan permintaan yang ada,” tegas Ridwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: