Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Penyihir Kirimkan 'Guna-Guna' ke Trump

Ribuan Penyihir Kirimkan 'Guna-Guna' ke Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak hanya di Indonesia yang masih memegang penganut kepercayaan akan mistik. Tepat tengah malam, saat jarum jam menunjuk angka 12, Grup Facebook Penyihir yang digabungkan dengan 6.100 anggota mengklaim telah "mengutuk" melawan Donald Trump pada debat presiden di tanggal 22 Oktober 2020 lalu.

Menurut versi AOL dari "The US Sun" dari British "The Sun", ribuan penyihir di internet terhubung dengan hashtag #BindTrump (Bundled with Trump) dan #MagicResistance. Serangan mantra skala besar yang disebut "Blue Wave" diluncurkan pada 31 Oktober dan 2 November untuk mengalahkan Trump terlihat di Big Data Internet.

Baca Juga: Trump Masih 'Goreng' Isu Etnis di Kampanye Pilpres, Malah Gak Laku!

Para penyihir yang "mengutuk" mengklaim bahwa akan ada dua hari bulan purnama di bulan ini yang akan memberi mereka "kekuatan ekstra".

Grup Facebook Penyihir yang digabungkan dengan 6.100 anggota mengklaim telah "mengutuk" melawan Donald Trump pada debat presiden pada tanggal 22 Oktober 2020 lalu. Namun, Trump tidak menunjukkan kelainan apapun di podium pada hari itu.

Beberapa penyihir juga mengklaim bahwa terinfeksinya Trump dengan virus Komunis Tiongkok adalah hasil dari "mantra" mereka. Namun, setelah Trump didiagnosis pada awal bulan, dia kembali ke Gedung Putih hanya tiga hari setelah dirawat di rumah sakit dan menggelar drama "Return of the King".

Sebelumnya pada 2017 lalu, BBC melaporkan para pengikut berbagai aliran sihir di Amerika Serikat mengirim "guna-guna" kepada Donald Trump agar dia lengser dari jabatan Presiden AS. Sebuah kelompok di Facebook yang mengikuti ritual sihir itu telah menarik 10.500 'like' dan memunculkan tagar #magicresistance yang artinya 'perlawanan sihir'.

Penulis Michael Hughes, yang menyebut dirinya sebagai "pemikir magis", merilis guna-guna melalui jejaring internet. Hughes mengaku telah melihat berbagai "guna-guna" serupa yang dilakoni beragam aliran kelompok penyihir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: