Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudahlah Pak Jokowi Beri Kabar Tak Sedap, Harga Emas Hari Ini Tambah Bikin Sesak!

Sudahlah Pak Jokowi Beri Kabar Tak Sedap, Harga Emas Hari Ini Tambah Bikin Sesak! Kredit Foto: Freepik/user4436526
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Jokowi memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali minus hingga 3% pada kuartal III 2020 sehingga resesi tak mungkin bisa dihindari lagi. Pada saat seperti ini, emas biasanya menjadi pegangan alias safe haven dan banyak diburu sehingga harganya melonjak tinggi.

Baca Juga: Kabar Kurang Sedap Datang Lagi, Jokowi Umumkan Indonesia Masuk Resesi, Ekonomi RI Minus..

Namun, hal itu tidak terjadi belakangan ini. Alih-alih menguat, harga emas justru terus anjlok hingga sekarang berada di bawah Rp1 juta per gram. Dilansir dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam untuk ukuran 2 gram saat ini dihargai sebesar Rp1.972.000 pada Selasa, 3 November 2020. Sementara itu, untuk ukuran 1.000 gram harganya tumbang ke Rp943.966.000. Baca Juga: Rupiahku Sayang, Rupiahku Malang: Tumbang di Hadapan Banyak Mata Uang

Tak cukup sampai di sana, harga emas UBS di Pegadaian pun rontok berjemaah pada hari ini. Untuk ukuran 1 gram, harganya jatuh dari Rp984.000 menjadi Rp979.000. Begitu juga untuk emas ukuran 2 gram yang turun dari Rp1.945.000 menjadi Rp1.935.000.

Berikut ini adalah daftar harga lengkap emas Antam dan emas UBS di Pegadaian hari ini, Selasa, 3 November 2020. 

Berat (Gram) Emas Antam Emas UBS
0,5 Rp0 Rp536.000
1 Rp0 Rp979.000
2 Rp1.972.000 Rp1.935.000
5 Rp4.869.000 Rp4.763.000
10 Rp9.687.000 Rp9.525.000
25 Rp24.023.000 Rp23.485.000
50 Rp48.154.000 Rp46.946.000
100 Rp96.394.000 Rp93.827.000
250 Rp237.794.000 Rp234.520.000
500 Rp480.029.000 Rp468.947.000
1.000 Rp943.966.000 -
     

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: