Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wismilak Kembali Gelar 'Diplomat Success Challenge 2014'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sektor kewirausahaan di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah per Juni 2013, terdapat 55,2 juta usaha kecil menengah (UKM). Jumlah tersebut mampu menyerap 101,72 juta tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, sektor kewirausahaan juga mengontribusi 57,12% produk domestik bruto (PDB).

Sementara itu, jumlah wirausaha di Indonesia saat ini mencapai 1,56% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 3.707.205 juta orang di mana untuk menggerakkan ekonomi dibutuhkan minimal 2% wirausaha dari jumlah total populasi. Persentase jumlah wirausahawan tersebut masih di bawah negara lain di wilayah Asia, seperti Tiongkok 10% dari jumlah penduduk, Jepang 8%, Singapura 7,2%, dan Malaysia 4%.

Untuk terus mengembangkan sektor kewirausahaan di Indonesia sekaligus menjaring bibit-bibit baru wirausaha muda yang andal dan mandiri, Diplomat Success Challenge kembali digelar. Tahun ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan kompetisi ide bisnis kreatif dan inovatif dengan total hadiah Rp 1 miliar sebagai modal usaha yang pertama kali digelar pada 2010 tahun lalu.

Diplomat Success Challenge 2014 (DSC 2014) merupakan ajang pencarian calon pengusaha andal dengan ide bisnis paling inovatif. Dalam ajang ini para wirausaha atau calon wirausaha yang selanjutnya disebut challenger dapat mengirimkan proposal ide bisnis untuk kemudian disaring oleh tim seleksi. Para challenger dan proposalnya yang lolos di penyeleksian akan diikutsertakan ke tahap berikutnya dan diuji dengan prinsip 3P: paham (pengetahuan bisnis), piawai (kemampuan menjalankan bisnis), dan persona (karakter sebagai wirausaha) dalam menghadapai tantangan-tantangan yang diberikan oleh tim penguji.

"Kami memahami bahwa pengembangan wirausaha muda yang andal dan penuh inovasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan sektor kewirausahaan di Indonesia. Untuk itu, melalui penyelenggaraan Diplomat Success Challenge 2014, kami kembali menunjukkan komitmen dalam berperan serta secara aktif dalam mengembangkan bakat-bakat bisnis baru. Ditambahkan lagi, kompetisi ini merupakan program kepedulian perusahaan kami dalam bidang kewirausahaan di bawah payung Wismilak Berbagi-Peduli Wirausaha," jelas Manajemen PT Wismilak Inti Makmur Tbk Surjanto Yasaputera yang juga merupakan salah satu Dewan Komisioner Diplomat Success Challenge dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Surjanto menambahkan bahwa dalam DSC 2014 ini tiap peserta akan ditantang untuk dapat menciptakan ide bisnis yang inovatif dan bernilai ekonomi tinggi. Para peserta yang terpilih juga akan dibekali dengan program yang menguji ketahanan mental dan juga materi yang dibutuhkan untuk dapat mengembangkan bisnis yang dijalani dengan mendapatkan pendampingan dari Ganesha Entrepreneur Club (GEC) yang merupakan institusi entrepreneurship alumni Institut Teknologi Bandung.

"Total hadiah sebesar Rp 1 miliar yang kami berikan sebagai modal kerja bertujuan untuk dapat mengembangkan dan menjaga kesinambungan bisnis yang dijalankan," ungkap Surjanto.

Surjanto Yasaputera bersama dengan Helmy Yahya (pebisnis dan entertainer) dan Antarina SF Amir (akademisi, pendiri, dan Managing Director HighScope Indonesia) akan bertindak sebagai juri atau Dewan Komisioner DSC 2014 yang akan menguji pemahaman dan ketahanan mental para challenger. Di akhir masa kompetisi, tiga orang finalis terpilih akan beradu kompetensi di babak grand final yang akan diadakan di Jakarta.

"Kami yakin untuk menjadi wirausahawan sukses diperlukan karakter yang baik/persona yang dapat mengantarkan mereka kepada kesuksesan bisnis. Akan banyak sekali tantangan yang nantinya muncul dalam perjalanan seorang wirausahawan. Pantang menyerah, inovatif, problem solver, dan kerja keras merupakan modal yang diperlukan dalam menghadapi dunia bisnis. Untuk itu, kami mengangkat karakter sukses dalam DSC 2014 tahun ini," lanjut Surjanto.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisioner DSC Helmy Yahya menyebutkan DSC 2014 diharapkan mampu menyaring potensi-potensi wirausahawan yang ulung yang selama ini mengalami kendala permodalan.

"Banyak wirausaha muda di Indonesia yang pada dasarnya kreatif dan inovatif, namun terhambat masalah permodalan. Untuk itulah, Diplomat Success Challenge secara konsisten diselenggarakan sebagai peluang yang strategis agar dapat memfasilitasi para bibit unggul untuk dapat mengembangkan diri melalui proposal bisnis yang diikutsertakan dalam lomba," tutur Helmy.

Program DSC 2010 hingga DSC 2014 telah menghasilkan berbagai wirausahawan muda dengan ide bisnis yang unik dan inovatif. Pemenang DSC 2010 Yuri Pratama merupakan pebisnis yang berhasil mengembangkan budidaya bulu babi untuk masakan restoran Jepang. Pemenang DSC 2011 Lailatus Sa’dah membawa gagasan krawu burger dalam memperkaya kuliner Indonesia. Andi Restu Wibowo berhasil membawa ide asap limbah cair sebagai pemenang Diplomat Success Challenge 2012. Sedangkan, pemenang DSC 2013 adalah Machmud Lutfi Huzain yang mengusung ide bisnis spirulina sebagai suplemen makanan.

Para calon wirausaha mulai dapat mendaftarkan ide bisnisnya mulai 23 Juni sampai 10 Agustus 2014. DSC 2014 terbuka untuk seluruh WNI, baik pria maupun wanita yang berusia 20-40 tahun. Calon peserta yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri melalui website www.wismilak-diplomat.com. Episode DSC 2014 akan ditayangkan di TV One mulai dari 16 November sampai 21 Desember 2014.

Lebih lanjut, Surjanto menjelaskan bahwa pertumbuhan wirausaha muda sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, potensi tersebut harus didukung dari sisi modal juga pendampingan sehingga dapat berusaha secara efektif dan efisien.

"Tahun 2010 jumlah wirausaha sekitar 0,7% dari total penduduk. Tahun ini sudah naik jadi 1,5%. Ini potensi besar yang harus didorong. Minimal nanti capai 2% dari total penduduk," kata Surjanto.

Salah satu Dewan Juri Diplomat Success Challenge 2014 Antarina SF Amir mengatakan persentase usia produktif saat ini mencapai 25% dari total penduduk.

"Usia 20-40 tahun di masyarakat kita itu lebih besar dari Tiongkok maka harus jadi produsen, bukan semata konsumen. Jadi, kita butuh program pendidikan yang diakselerasi dengan program pengembangan SDM dan wirausaha," kata Antarina di kesempatan yang sama.

Ada beberapa prinisp dasar dalam pengembangan kewirausahaan yang dibangun dalam program Diplomat Success Challenge, yakni paham pengetahuan bisnis, piawai menjalankan bisnis, dan punya persona (karakter) dalam menghadapi tantangan.

"Sejauh ini sudah 1.700 ide bisnis yang diajukan dalam program DSC 2014," ungkap Surjanto.

Dari beragam proposal yang masuk tersebut nantinya akan diseleksi menjadi tiga pemenang. Dikatakan Surjanto, ide yang dimenangkan adalah proposal yang bisa diaplikasikan dan agar berjalan,Wismilak menggandeng Ganesha Entrepreneur Corporation yang merupakan institusi entrepreneurship bentukan alumni Isntitut Teknologi Bandung dalam pendampingan pememang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: