Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Pastikan Pemulihan Ekonomi Berlanjut di 2021

Airlangga Pastikan Pemulihan Ekonomi Berlanjut di 2021 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemulihan ekonomi Indonesia akibat krisis pandemi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Untuk bangkit dari keterpurukan duo krisis kesehatan dan ekonomi, dibutuhkan kerja sama semua elemen bangsa untuk mengatasinya termasuk kalangan entrepreneurs dan pelaku usaha.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di gelaran Indonesia Industry Outlook #IIO2021 Conference secara daring dengan tema, 2021: It’s Time to Win-Back "Reimagine, Recover, Regain" yang diselenggarakan oleh Inventure pada Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Menko Airlangga: Sertifikasi Halal untuk UMKM Ada dalam UU Ciptaker

Airlangga pun meyakini Indonesia akan bisa cepat keluar dari krisis pandemi. "Kita harus menggelorakan semangat persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan perjuangan dan kerja sama yang kuat, kita dapat melampaui pandemi secara bersama-sama," kata dia.

Masih menurut Airlangga, Indonesia saat ini sudah memasuki masa pemulihan. Pemerintah yakin momentum pemulihan ini akan terus berlangsung hingga tahun 2021. Keyakinan tersebut muncul dari berbagai indikator kinerja ekonomi nasional yang mulai membaik.

Di tahun 2020, Indonesia akan mencapai pertumbuhan berkisar -1,6% hingga 0,6% sehingga Indonesia akan berada di range pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari negara lain. Utilisasi sektor industri sudah membaik rata-rata di angka 55%.

Di samping itu, terjadi penurunan risiko investasi di mana nilai indeks saham membaik dan kapitalisasi pasar mulai pulih kembali. Sementara itu, peningkatan aktivitas ekonomi terlihat dari mulai menggeliatnya industri manufaktur tercermin dari indeks PMI (Purchashing Manager Index) yang diharapkan berada di jalur di atas 50 (ekspansif).

"Sektor industri dasar dan aneka industri juga mengalami pemulihan di mana sektor-sektor tersebut naik 50% dibanding bulan Maret 2020," tambahnya.

Mantan Menteri Perindustrian itu juga melihat bahwa upaya-upaya pemulihan ekonomi sudah menunjukkan tren yang positif sehingga berimbas pada bangkitnya sektor manufaktur. Bangkitnya industri pengolahan ini terlihat dari peningkatan impor bahan baku dan barang modal, dan neraca perdagangan di triwulan ketiga surplus menjadi US$8 miliar.

"Sehingga di triwulan keempat diharapkan semuanya akan positif terutama daya beli masyarakat dan peningkatan investasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: