Kredit Foto: Nytimes.com
Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco membukukan penurunan laba bersih sebesar 44,6% pada kuartal III-2020.
Sejumlah analis menyebut jebloknya pendapatan Aramco itu dipengaruhi oleh harga minyak mentah yang lebih rendah dan volume yang terjual karena krisis virus corona hingga menurunkan permintaan.
Baca Juga: Tendang Saudi Aramco, IPO Perusahaan Jack Ma Siap Jadi yang Terbesar se-Dunia
Margin penyulingan dan bahan kimia yang lebih lemah juga telah memukul laba bersih perusahaan, turun menjadi 44,21 miliar riyal atau setara US$11,79 miliar untuk kuartal yang berakhir 30 September dari 79,84 miliar riyal tahun lalu.
"Kami melihat tanda-tanda awal pemulihan pada kuartal ketiga karena aktivitas ekonomi yang membaik, meskipun ada tantangan yang dihadapi pasar energi global," kata Kepala Eksekutif Saudi Aramco, Amin Nasser, dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Reuters, Rabu (4/11/2020).
Meski begitu, perusahaan mengatakan tetap akan membagikan dividen sebesar US$18,75 miliar untuk kuartal ketiga tahun ini, sejalan dengan rencana untuk membagikan dividen dasar sebesar USD$5 miliar untuk tahun 2020.
Dividen dari perusahaan penghasil minyak terbesar dunia memainkan peran penting dalam membantu Pemerintah Saudi mengelola defisit fiskalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
