Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walau Masih Tinggi, Kedisiplinan Pakai Masker Menurun Selama Libur Panjang

Walau Masih Tinggi, Kedisiplinan Pakai Masker Menurun Selama Libur Panjang Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker mengalami penurunan selama musim libur panjang lima hari pekan lalu. Peresentase penurunan kedisiplinan tersebut mencapai angka 3%.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan bahwa selama periode libur tersebut, jumlah orang yang dimonitoring melalui aplikasi perubahan perilaku mencapai lebih dari 1,03 juta orang atau 92,02% lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang hanya 534 ribu orang. Dari seluruh orang dalam pantauan tersebut, didapatkan data bahwa rasio penggunaan masker berada di kisaran 80%. Baca Juga: Libur Panjang Picu Lonjakan Covid-19? Satgas: Butuh 14 Hari untuk Memastikan

"Kalau kita lihat memang pada saat libur panjang (kedisiplinan pakai masker) lebih sedikit turun dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya," tegas Dewi dalam talkshow yang disiarkan langsung melalui YouTube BNPB dilansir pada Kamis, 5 November 2020.  Baca Juga: Efektivitas Masker untuk Mencegah Covid-19 | Infografis

Dewi menambahkan, penurunan tersebut bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Saat berkumpul dan melihat orang-orang sekitar tidak memakai masker, jelas Dewi, ada kecenderungan masyarakat untuk mencontoh hal tersebut. Meskipun begitu, melihat bahwa angkanya masih berada di kisaran 80%, Dewi menilai masyarakat sudah mulai terbiasa untuk menggunakan masker saat keluar rumah.

"Untuk penggunaan masker sebenarnya angkanya memang sudah cukup tinggi di 80% yang artinya orang-orang sekarang sudah mulai terbiasa menggunakan masker," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa saat ini masih belum dapat dilihat dampak libur panjang terhadap kenaikan kasus Covid-19. Setidaknya butuh waktu selama 10 hingga 14 hari untuk dapat memastikan apakah libur panjang menyebabkan ada lonjakan kasus atau tidak.

"Jadi, ada jeda sekitar 10 sampai 14 hari untuk kita bisa melihat adanya kenaikan kasus. Kita masih harus memantau setelah libur selama lima hari kemarin. Kita akan cek lagi sekitar 10 sampai 14 hari, setelah itu baru kita bicara hasilnya," katanya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: