Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Matahari Beli Bank Nobu dari Perusahaan Kepanjangan Tangan Keluarga Riady

Matahari Beli Bank Nobu dari Perusahaan Kepanjangan Tangan Keluarga Riady Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membuat gebrakan dengan membeli PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dari tangan PT Inti Anugerah Pratama (IAP) yang merupakan kepanjangan tangan dari keluarga Riady pemilik Lippo Group.

Nilai pembelian saham pun tak tanggung-tanggung, perseroan mesti merogoh kocek hingga sebesar Rp549,64 miliar guna mengambil sebanyak 728 juta lembar saham dengan nilai Rp 755 per lembar. Jumlah tersebut merupakan 16,4% dari nilai modal disetor NOBU.

Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan disebutkan bila pembayaran akan dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, perseroan akan memborong 400 ribu saham senilai Rp302 miliar pada 4 November 2020. Kemudian, tahap kedua 11 November 2020 sebnyak 260 juta saham Rp196,3 miliar yang dibayarkan 11 November 2020. dan tahap terakhir, pada 28 Desember 2020 perseroan akan membayarkan Rp51,34 miliar untuk membeli 68 juta saham.

“Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) POJK 17, harga saham Transaksi dihitung berdasarkan rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir, yaitu Rp 789 per saham,” kata Manajemen.

Baca Juga: Dalam Kondisi Rugi, Matahari Habiskan Rp500 Miliar Lebih Buat Borong Saham Bank 

Manjemen mengungkapkan Indonesia siap untuk pertumbuhan penetrasi perbankan selama beberapa dekade mendatang. Sebagian besar konsumen Indonesia masih belum memiliki rekening bank. Hal ini terutama disebabkan oleh tantangan operasional dalam menyediakan layanan perbankan di seluruh wilayah non-metropolitan di nusantara yang luas. Perseroan memiliki penetrasi pasar menengah yang besar dan jangkauan yang luas.

Baca Juga: Selagi Matahari Bersinar, Minyak Sawit Tetap Berbinar

Sebelum periode pandemi, Perseroan memiliki lebih dari 7 juta anggota aktif yang berbelanja setidaknya sekali dalam setiap tahun. Dari total transaksi yang terjadi di toko-toko Perseroan di seluruh negeri, lebih dari 55% transaksi dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Terdapat tren berkelanjutan menuju ekosistem konsumen di mana-mana. Konsumen lebih suka memiliki pengalaman berbelanja satu pintu di lingkungan omnichannel. Didorong oleh digital, kebutuhan bank dan pengecer besar saling mendukung. Konvergensi kebutuhan mengarah pada tren yang lebih besar menuju aliansi dan kemitraan. Ritel fisik perlu lebih digital. Pengecer di seluruh Page 4 of 12 dunia ingin menciptakan lebih banyak alasan bagi pelanggan untuk berkunjung di luar kebijakan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas, Perseroan memandang bahwa Transaksi ini dilakukan sebagai landasan hubungan strategis jangka panjang dengan NOBU.

“Perseroan percaya bahwa investasi dan kemitraan dengan NOBU akan membawa peluang potensial untuk mengembangkan bisnisnya di seluruh nusantara dengan memperoleh beberapa eksklusivitas dan kepastian jangka panjang, serta membantu mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam penjualannya di masa depan, sehingga memberikan kontribusi bagi pendapatan Perseroan,” terang Manajemen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: