Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikasih Panggung WHO, Menkes Terawan Jangan Kegeeran

Dikasih Panggung WHO, Menkes Terawan Jangan Kegeeran Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi -

Menteri Kesehatan Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto baru saja dapat kesempatan bergengsi. Dia di­kasih panggung oleh World Health Organization (WHO) untuk bicara soal penanganan Covid­-19 di Indonesia.

Namun, Terawan diminta tidak geer dulu alias gede rasa dapat undangan tersebut mengingat undangan itu bukan penghargaan atas kesuksesan dirinya menangani Covid­-19. Terawan diundang WHO lewat sebuah surat untuk ikut dalam kon­ferensi pers virtual.

Baca Juga: Macam-macam Reaksi Netizen soal WHO Panggil Terawan

Acara itu diikuti Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus serta Menkes dari tiga negara, yakni Menkes Thailand Anutin Charnvirakul, Menkes Afrika Selatan Zweli Mkhize, dan Menkes Terawan.

Dalam undangannya, Terawan diminta berbagai pengalaman me­nerapkan penggunaan IAR Covid-­19 secara nasional. IAR Covid­-19 ini semacam tools evaluasi dan monitoring dalam penanganan Covid­-19.

Acara dimulai sekitar jam 5 sore WIB, Jumat (6/11/2020). Setelah dibuka oleh host, acara dipandu Tedros Adhanom Ghebre­ yesus. Setelah Tedron, gantian Anutin Charnviraku sebagai pembicara per­tama. Kedua, Zwelini Mkhize. Tera­wan dapat giliran terakhir.

Mantan Dirut RSPAD ini tampil kece dengan setelan jas hitam, komplit dengan dasi merahnya. Terawan berbicara dari ruang kerjanya di Kantor Kemenkes. Dia tidak sendiri, melainkan ditemani jajaran pejabat Kemenkes.

Apa yang disampaikan Terawan? Purnawiranan jenderal bintang 3 ini memulai pembicaraan dengan menyam­paikan terima kasih pada WHO. "Sebuah penghargaan besar dapat berpartisipasi dalam acara hari ini," kata Terawan.

Terawan mengatakan, menangani Covid­-19 di Indonesia bukan perkara mudah. Sebab, ada banyak sekali pe­mangku kepentingan, baik tingkat na­sional maupun daerah yang harus dia­jak bekerja sama dalam satu komando. 

"Meski begitu, di bawah kepemim­pinan Presiden Jokowi dan koordinasi dari Covid­-19 Task Force Chief Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan seluruh stakeholder bisa berkomitmen dan berkontribusi dalam mendukung IAR," ujar Terawan. "Rekomendasi IAR berkontribusi meningkatkan komando dan koordinasi," katanya.

Setidaknya, ada sembilan hal yang menjadi dasar penerapan IAR yang dilakukan di Indonesia. Kesembilan poin itu yakni komando dan koordinasi, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, survei­ lans dan memperkuat tim investigasi, pengawasan transportasi internasional, penguatan laboratorium, kontrol infeksi, manajemen kasus, suport logistik dan operasional, serta mana­jemen pelayanan kesehatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: