Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap Penyebab Utama Fintech Jack Ma Gagal Masuk Bursa, Ternyata karena...

Terungkap Penyebab Utama Fintech Jack Ma Gagal Masuk Bursa, Ternyata karena... Kredit Foto: LinkedIn
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fintech milik Jack Ma, Ant Group harus pasrah IPO terbesar dalam sejarah yang akan dicetak oleh mereka ditangguhkan oleh regulator China. Penangguhan dual listing IPO di Shanghai dan Hong Kong ini disebutkan karena Ant group tak memenuhi kualifikasi persyaratan serta perubahan terbaru dalam lingkungan regulasi fintech.

Dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (11/11/2020) Jack Ma pun dipanggil untuk diminta pernyataan bersama empat regulator keuangan China teratas. Tak sendiri, Jack Ma bersama eksekutif Ant Group lainnya yaitu ketua eksekutif Ant Eric Jing, dan CEO Ant Simon Hu. Pertemuan itu pun berjalan buruk. Keesokan harinya, daftar Ant di pasar STAR Shanghai ditangguhkan.

Terlebih, pidato Jack Ma di Shanghai Bund Summit pada 24 Oktober yang dihadiri oleh pejabat keuangan China, mencela sistem perbankan di China. Ma pun mengatakan bahwa bank milik negara memiliki mentalitas pegadaian karena tidak mau mengambil risiko, dan tidak siap menghadapi dunia keuangan di masa depan.

Baca Juga: Ant Group Gagal Lepas Landas di Bursa, Dana Rp239 T untuk Jack Ma Hangus Tak Bersisa!

Pejabat China telah terlibat tarik-menarik dengan perusahaan fintech China selama bertahun-tahun. Tetapi, Jack Ma berani mengatakannya dengan lantang. Khususnya mengenai komentar 'pegadaian' tentang bank-bank yang dikelola pemerintah China.

Diketahui, bank-bank pemerintah China membutuhkan agunan dan jaminan untuk pinjaman kredit. Sementara itu, usaha kecil di China, sering ditolak oleh bank milik negara padahal mereka sangat ingin mendapatkan akses pinjaman. Ant dan rivalnya Tencent melalui bisnis WeBank, membantu bisnis kecil mendapatkan pinjaman tersebut.

Permasalahan utama Ant Group terletak dari bagaimana Ant memberikan pinjaman melalui divisi kreditnya, yang menawarkan kartu kredit serta pinjaman mikro tanpa agunan melalui Alipay. Divisi tersebut bahkan telah berkembang pesat selama setahun terakhir, dan menyumbang 40% dari pendapatan Grup Ant. Sementara itu, daya tarik IPO Ant Group adalah bisnis pinjamannya, bukan aplikasi pembayarannya.

Itulah inti dari masalah Ant. Pemerintah China melihatnya berfungsi seperti bank, dan ingin mengaturnya seperti bank. Ant digadang-gadang sudah tau permasalahan itu dan menghilangkan kata 'financial' dari namanya untuk mengubah citra sebagai perusahaan teknologi. Tetapi, upaya itu tak berhasil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: