Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ikut Suaminya, Melania Trump Masih Ogah Undang Jill Biden ke Gedung Putih karena...

Ikut Suaminya, Melania Trump Masih Ogah Undang Jill Biden ke Gedung Putih karena... Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Ibu negara Amerika Serikat (AS), Melania Trump, sejauh ini masih belum menghubungi Jill Biden, istri Presiden terpilih AS, Joe Biden. Padahal menurut tradisi, sedianya dia mengundang istri Presiden terpilih AS untuk tradisi jamuan minum teh. Hal ini sebagai bagian masa transisi kepresidenan.

Sumber dekat Melania mengatakan kepada CNN pada Selasa (10/11/2020), dia masih mengikuti kemauan sang suami, yang ogah mengakui kekalahannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu.

Baca Juga: Gak Bakal Kaget, Donald Trump Katanya Mau Maju Lagi di Pilpres 2024

Padahal, 4 tahun lalu, Melania diundang minum teh di Gedung Putih dan diajak melakukan tur di kediaman eksekutif, atas undangan Michelle Obama. Namun kali ini agaknya berbeda.

Sebaliknya, sumber lain yang mengetahui jadwal harian Melania Trump mengatakan, hanya ada sedikit perubahan yang terjadi. Sebagian besar jadwal masih fokus di kantor ibu negara, untuk pertemuan harian.

Sumber tersebut mengatakan, meskipun Melania ingin memulai proses transisi, ibu negara tersebut masih terkendala oleh penolakan tak berdasar oleh Presiden Trump.

"Saya tidak yakin adil bagi siapapun untuk mengharapkan mereka memulai transisi, ketika Presiden (Trump) belum mengakui (kekalahannya)," kata sumber itu.

Anita McBride, yang menjabat sebagai Kepala Staf Laura Bush, mencatat, Melania Trump kadang-kadang bertindak atau mengungkapkan pendapat yang berbeda dari suaminya.

"Momen ini lebih rumit. Tindakannya jika belum diakui oleh presiden Trump, bisa diartikan melawan presiden dan pemerintahnya," ujar McBride.

Sumber yang mengenal pemikiran Melania Trump, mengatakan bahwa ketika sudah ada persetujuan, ibu negara ini akan mengikuti. Saat ini, para staf Gedung Putih berada pada situasi yang sulit. Ada pekerjaan untuk mempersiapkan diri untuk keluarga presiden yang baru, tapi di sisi lain presiden sebelumnya tidak menyerah untuk bertahan.

"Transisi ini akan menjadi tugas yang menakutkan, meskipun Biden (sudah) sangat akrab dengan Gedung Putih dan sangat cakap," kata Capricia Penavic Marshall. Marshall adalah Asisten Khusus Hillary Clinton, ketika dia menjadi ibu negara. Ia kemudian menjadi Sekretaris Sosial Gedung Putih Hillary, dan penulis "Protocol: The Power of Diplomacy."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: