Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat: Hati-Hati dengan Fadjroel, Ngabalin, Apalagi Ruhut

Demokrat: Hati-Hati dengan Fadjroel, Ngabalin, Apalagi Ruhut Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, mengingatkan masyarakat agar hati-hati kepada tiga orang yang seolah-olah mengatasnamakan dari Istana Kepresidenan. Sebab, Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sudah menegaskan cuma tiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana.

Ketiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana Kepresidenan adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Sementara, tiga orang yang harus diwaspadai menurut Syahrial yaitu Fadjroel Rachman, Ali Mochtar Ngabalin, dan Ruhut Sitompul.

Baca Juga: Kok Hukum Loyo Pada Habib Rizieq, Jawaban Demokrat Pedas: Di Hadapan Cukong Juga Loyo

Saat ini, Fadjroel Rahman diangkat sebagai Juru Bicara Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju. Kemudian, Ali Mochtar Ngabalin adalah Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden dan Ruhut Sitompul merupakan kader PDI Perjuangan.

"Hati-hati mengutip narasumber Istana. Ternyata, cuma 3 orang yang boleh mengklaim urusan istana: Moeldoko, Pramono Anung dan Pratikno. Tidak termasuk Fadjroel, Ngabalin, apalagi @ruhutsitompul. Demikian arahan #KakakPembina," tulis Syahrial dikutip dari Twitter pada Minggu (15/11/2020).

Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun juga mempertanyakan tugas dari Fadjroel Rahman yang diangkat secara resmi sebagai Juru Bicara Presiden. Dengan adanya pernyataan dari Moeldoko tersebut, Refly malah menyindir apakah Fadjroel dipecat atau dibebastugaskan.

"Bagaimana dengan Fadjroel Rahman sebagai Juru Bicara Presiden? Apakah Fadjroel sudah dipecat atau dinonjobkan? Dari sini saja sebenarnya logikanya aneh, tapi saya suka dengan pernyataan Pak Moeldoko karena selama ini terjadi kekacauan komunikasi istana," kata Refly dikutip dari Youtube.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepre­sidenan Moeldoko menegaskan hanya tiga orang yang pernyataannya boleh dikutip mewakili Istana, yakni dirinya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca Juga: Menohok! Fadli Zon Sindir Keras Fadjroel Rachman: Malu!

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: