Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Kereta Kuda Pengantar Barang Awali Perjalanan Bank Papan Atas Wells Fargo

Kisah Perusahaan Raksasa: Kereta Kuda Pengantar Barang Awali Perjalanan Bank Papan Atas Wells Fargo Kredit Foto: Reuters/Jim Young
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wells Fargo Company adalah perusahaan jasa keuangan terdiversifikasi yang memiliki banyak cabang bisnis. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menyediakan jasa perbankan, asuransi, investasi, hipotek, dan pembiayaan konsumen dan komersial melalui toko, ATM, internet dan saluran distribusi lainnya di ranah internasional. 

Sejak tahun 2000, Wells Fargo telah menjadi bank terbesar ketujuh di AS. Operasinya mencakup hampir 11 juta nasabah melalui lebih dari 3.000 cabang di 23 negara bagian. Bahkan sejak 1995, ia menjadi salah satu pemrakarsa di bidang perbankan daring, setelah menjadi perusahaan jasa keuangan besar pertama yang menawarkan internet banking di AS, pada 1995.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Puluhan Bisnis Asuransi Tumbuh Besar di Bawah Anthem

Bukan cuma itu, Wells Fargo merupakan konglomerat pemberi pinjaman hipotek rumah nomor wahid di AS. Ia melayani lebih dari 1.200 toko yang melayani semua 50 negara bagian. 

Dan juga, raksasa perbankan AS dijuluki sebagai "cross-seller" layanan keuangan papan atas di negara ini. Penawarannya mencakup kartu kredit, pinjaman pribadi, layanan manajemen kekayaan, dan asuransi. 

Saking luas cakupannya, gurita bisnis ini juga memegang layanan perbankan komersial, pinjaman, perbankan investasi, modal ventura, dan penyewaan peralatan.

Sejauh ini, Wells Fargo masuk dalam daftar perusahaan raksasa dunia Fortune Global 500. Sebab itulah perlu kiranya melihat keuangan perusahaan dua tahun ke belakang untuk melihat perkembangan dan peningkatan dari sisi finansial. 

Pada 2018, perusahaan sukses membukukan 97,74 miliar dolar AS atau naik 3,8 persen dari tahun sebelumnya. Tren ini berlanjut pada keuntungan yang dihasilkan yang naik 1,1 persen menjadi 22,18 miliar dolar. Asetnya di tahun ini tercatat mencapai 1,95 triliun dolar.

Sementara di 2019, tercatat ada kenaikan 3,4 persen dengan pendapatan total mencapai 101,06 miliar dolar. Sayanya, meskipun naik menjadi 22,39 miliar dolar tapi peningkatan yang terjadi hanya 0,9 persen. Alhasil, asetnya pun ikut turun menjadi 1,89 triliun dolar.

Tren positif terus berlanjut hingga 2020, ketika pendapatan perusahaan naik 2,8 persen menjadi 13,91 miliar. Sayangnya tidak diikuti dengan hal lain, yakni laba perusahaan merosot cukup dalam minus 12,7 persen. Namun begitu, asetnya mengalami kenaikan menjadi 1,97 triliun. Di periode ini, secara berurutan Wells Fargo menduduki peringkat 62, dan 69. 

1024px-2011-11-22_Wells_Fargo_ATMs_lit_at_night.jpg

Gambaran singkat di atas akan membawa pembaca pada artikel singkat berikut untuk memahami perjalanan dari Wells Fargo. Warta Ekonomi pada Senin (16/11/2020) sajikan tulisan ringkas seperti berikut.

Wells Fargo memiliki sejarah yang cukup panjang selama lebih dari 150 tahun lalu. Ketika itu perusahaan yang baru dibentuk pada 1852 menjalani bisnis ekspres pengiriman barang. Tujuannya saat itu meraup keuntungan dari memanfaatkan peluang ekonomi yang diciptakan oleh demam emas California. 

Pada saat demam itu, pemodal dan pengusaha dari seluruh Amerika Utara dan dunia berbondong-bondong ke California. Itu juga membawa pria asal Vermont, Henry Wells dan warga New York William G Fargo menyaksikan ledakan ekonomi dari California. 

Dua pengusaha papan atas di AS pada saat itu, Wells dan Fargo menjadi tokoh utama dalam industri pengiriman barang yang masih muda dan sangan kompetitif. 

800px-American_Express_Shipping_Receipt_1853.jpg

Pada 1850, Wells, Fargo dan pemilik Butterfield, Wasson & Co., John Butterfield mendirikan American Express Company. Itu didasari persaingan yang tidak sehat dan amat sangat boros. 

Jalan yang dilalui American Express cukup berbatu. Saingan terkuat mereka, Adams and Co. akan memperoleh monopoli di Barat. Rencana besar ini membuat Wells dan Fargo malah semakin berani. Keduanya memutuskan memulai bisnis mereka sendiri, sembari memenuhi tanggung jawab sebagai pejabat dan direktur American Express.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: