Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamak, Pendukung dan Massa Penolak Trump Baku Hantam di Washington

Alamak, Pendukung dan Massa Penolak Trump Baku Hantam di Washington Kredit Foto: Antara/Joel Marklund
Warta Ekonomi, Washington -

Demonstrasi pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berubah menjadi kerusuhan saat pengunjuk rasa baku hantam dalam perkelahian dengan demonstran kontra protes pada Minggu (15/11/2020) pagi. Setidaknya satu orang ditikam dan 20 ditangkap dalam insiden tersebut.

Demonstrasi para pendukung Trump yang menolak hasil Electoral College dan kemenangan Presiden Terpilih Joe Biden dalam pemilihan presiden juga terlihat di beberapa kota lain di AS.

Baca Juga: Rapatkan Barisan, Donald Trump Beli Jaringan Televisi

Teriakan “Hentikan Mencuri” dan “Hitung Setiap Suara” terus dikumandangkan pendukung Trump meskipun tidak ada bukti kecurangan pemilih atau masalah lain yang dapat membalikkan hasil penghitungan suara.

Demonstrasi yang relatif damai di Washington berubah dari tegang menjadi kekerasan saat malam tiba. Video yang di-posting di media sosial menunjukkan perkelahian, saling lempar proyektil, dan ayunan pentungan saat pendukung Trump bentrok dengan massa yang yang menuntut mereka pergi.

Para pejabat mengatakan bahwa berbagai tuduhan, termasuk penyerangan dan kepemilikan senjata, diajukan terhadap mereka yang ditangkap. Dua petugas polisi terluka dan beberapa senjata api ditemukan oleh polisi.

Menurut keterangan juru bicara pemadam kebakaran dan departemen layanan medis darurat Washington DC, satu orang ditikam dalam bentrokan itu dan telah dilarikan ke pusat trauma. Surat kabar Washington Post melaporkan penikaman itu terjadi di tengah perkelahian antara pendukung Trump, beberapa membawa tongkat, dan kontra-pengunjuk rasa yang pecah sekira jam 8 malam waktu setempat.

Menurut penghitungan Edison Research Center, Biden telah memenangkan 306 suara elektoral, jauh lebih banyak dari batas 270 yang dia dibutuhkan untuk terpilih sebagai presiden AS berikutnya. Dengan beberapa negara bagian yang masih melakukan penghitungan suara, Biden juga memimpin perolehan suara populer dengan selisih 5,5 juta suara atau 3,6 persen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: