Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mungkinkah Dunia Punya Lebih dari Satu Vaksin Corona? Ini Jawabannya

Mungkinkah Dunia Punya Lebih dari Satu Vaksin Corona? Ini Jawabannya Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, London -

Dalam dua pekan terakhir, Pfizer dan BioNTech serta Moderna telah mengumumkan keberhasilan uji coba vaksin Covid-19.

Vaksin yang lain sedang dalam tahap pengembangan, sementara uji coba vaksin ketiga - dari perusahaan Belgia bernama Janssen - sedang dilakukan di Inggris.

Baca Juga: BioNTech dan Pfizer Dianggap Sukses, China Diminta Buka Data Vaksin Ciptaannya

Mengapa kita perlu vaksin?

Jika Anda menghendaki hidup Anda kembali normal, maka Anda memerlukan vaksin. Apalagi sekarang, ketika kebanyakan orang masih rentan dengan paparan infeksi virus corona.

Hanya langkah-langkah pembatasan dalam hidup kita yang mencegah lebih banyak orang meninggal.

Namun sebuah vaksin bisa mengajarkan tubuh kita melawan infeksi virus sehingga mencegah kita dari paparan virus, atau setidaknya membuat virus itu lebih tidak mematikan.

Mendapatkan vaksin, bersamaan dengan perawatan yang lebih baik, adalah strategi jalan keluar dari pandemi.

Vaksin mana yang diperkirakan akan berhasil?

Pfizer dan BioNtech adalah perusahaan pertama yang mengumumkan kabar tentang tahapan terakhir uji coba vaksinnya.

Data perusahaan menunjukkan vaksin tersebut 90% melindungi seseorang dari Covid-19.

Sekitar 43.000 orang telah diberi vaksin itu, dan hingga kini belum ada masalah keselamatan.

Sementara, perusahaan asal AS, Moderna, menjalankan uji coba vaksin terhadap 30.000 orang di AS, yang setengah dari mereka diberikan suntikan hampa.

Perusahaan menyebut vaksin melindungi 94,5?ri orang-orang yang diberi vaksin, setelah hanya lima dari 95 partisipan uji coba yang menerima vaksin yang memiliki gejala Covid-19 kemudian.

Hasil uji coba juga akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan pada vaksin yang sedang dikembangkan oleh produsen obat Inggris AstraZeneca dan para ilmuwan di Universitas Oxford.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: