Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Bantah Ada Kecurangan, Pejabat Pemilu AS Malah Dipecat Trump

Karena Bantah Ada Kecurangan, Pejabat Pemilu AS Malah Dipecat Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia telah memecat seorang pejabat pemilihan umum (pemilu) yang membantah klaimnya tentang adanya kecurangan dan penipuan pemilih.

Trump mengatakan dia "memberhentikan" kepala Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cisa) Chris Krebs karena pernyataannya yang "sangat tidak akurat" tentang integritas suara. Krebs sebelumnya mengatakan bahwa pemungutan suara Pemilu 3 November adalah yang “paling aman” dalam sejarah, membantah klaim Trump.

Baca Juga: Bincang Hangat Biden dan Netanyahu Terungkap, Pak Presiden Terpilih Sepakat...

Trump telah menolak untuk mengakui hasil penghitungan pemilihan AS, membuat klaim yang tidak berdasar mengenai terjadinya penipuan pemilih "besar-besaran".

Diwartakan BBC, pernyataan Krebs dilaporkan menimbulkan ketidaksenangan Gedung Putih atas situs Rumor Control Cisa yang membantah kesalahan informasi pemilu, yang sebagian besar diperkuat oleh Trump sendiri.

Pekan lalu Asisten Direktur Cisa, Bryan Ware, mengundurkan diri setelah diminta oleh Gedung Putih.

Setelah pemecatannya pada Selasa (17/11/2020), Krebs tampaknya tidak menyesal telah membuat komentar tersebut.

Sesaat sebelum dia dipecat, Krebs memposting tweet yang tampaknya ditujukan pada tuduhan Trump bahwa mesin pemungutan suara di berbagai negara bagian telah mengalihkan surat suara ke saingannya Joe Biden.

"ICYMI: Atas tuduhan bahwa sistem pemilu dimanipulasi, 59 ahli keamanan pemilu semua setuju, 'dalam setiap kasus yang kami sadari, klaim ini entah tidak berdasar atau secara teknis tidak koheren.' # Protect2020," demikian isi cuitan tersebut.

Krebs termasuk di antara para pejabat senior dari Departemen Keamanan Dalam Negeri yang pekan lalu menyatakan pemilihan umum 3 November AS sebagai "paling aman dalam sejarah Amerika".

"Meskipun kami tahu ada banyak klaim dan peluang yang tidak berdasar untuk informasi yang salah tentang proses pemilihan kami, kami dapat meyakinkan Anda bahwa kami memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan dan integritas pemilihan kami, dan Anda juga harus melakukannya," kata pernyataan yang di-posting ke situs web Cisa, tanpa menyebutkan nama Trump secara langsung.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: