Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Startup Raksasa: Youtube, Bisnis Menjanjikan dengan Cuan Triliunan

Kisah Startup Raksasa: Youtube, Bisnis Menjanjikan dengan Cuan Triliunan Kredit Foto: Unsplash/Szabo Viktor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan jumlah penayangan melampaui 1 miliar jam per hari, Youtube berhasil menjadi salah satu perusahaan yang menduduki posisi kedua daftar top pencarian di Google pada 2018.

Bahkan, Youtube berhasil mencetak pendapatan senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp211,5 triliun) pada 2019. Tahun ini, pendapatan Youtube berpotensi melampaui angka itu.

Sebab, sepanjang kuartal I-III 2020, pendapatan Youtube sudah menyentuh angka 12,89 miliar dolar AS (sekitar Rp181,7 triliun); melampaui pendapatan pada periode yang sama pada 2019, yang hanya mencapai 10,43 miliar dolar AS (sekitar Rp147 triliun).

Baca Juga: Ini Deretan Raksasa Teknologi yang Suntik Modal ke Tokopedia, Ada Siapa Saja?

Baca Juga: 10 Tahun Mengaspal, Gojek Akui Sudah Hampir Untung Nih

Lantas, bagaimana sebenarnya kisah di balik berdirinya Youtube? Simak ceritanya di bawah ini, yuk!

Youtube berdiri pada 2005, dengan besutan Chad Hurley, Stece Chen, dan Jawed Karim. Pada awalnya, Youtube merupakan situs kencan daring. Video pertama di Youtube mengudara pada April 2005, milik Jawed Karim.

Akhirnya platform itu meluncur secara resmi pada 15 Desember 2005; mencatatkan sekitar 8 juta penayangan per hari. Saat itu, Youtube menggaungkan slogan 'Broadcast Yourself'.

Di tahun yang sama, Youtube berhasil meyakinkan Sequoia Capital untuk menanamkan modal senilai 11,5 juta dolar AS (sekitar Rp162,2 miliar).

18 bulan setelah berdiri, Google memutuskan membeli Youtube dengan harga 1,65 miliar dolar AS (sekitar Rp23,3 triliun). Akibat akuisisi itu, para pendiri dan sebagian besar karyawan awal pun meninggalkan Youtube, sebagaimana dilansir dari Business Insider.

15 tahun kemudian, Youtube akhirnya menjadi platform berbagi video raksasa di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna membuka situs itu tiap bulannya, mengutip laporan CNBC Internasional, Rabu (18/11/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: