Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekan II-November 2020: Harga CPO Makin Melejit

Pekan II-November 2020: Harga CPO Makin Melejit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan II-November 2020, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat sebesar 10,8 persen menjadi US$852 per MT (atau sekitar Rp11.987.640 per MT) dibandingkan periode yang sama pada m-o-m.

Jika dibandingkan minggu lalu, average price yang tercatat tersebut menguat 6 persen dari yang sebelumnya sebesar US$803,75 per MT (atau sekitar Rp11.308.762 per MT). Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga harian CPO yang sebesar US$855 per MT (atau sekitar Rp12.029.850 per MT) dalam pekan tersebut mampu mendekati harga harian sebelum pandemi, yakni sebesar US$880 per MT (atau sekitar Rp12.327.920 per MT).

Baca Juga: Harga CPO Naik, Cisadane Raup Kenaikan Pendapatan 20,6%

Setelah Pfizer dan BioNTech, Gamaleya Research Institute juga mengumumkan bahwa kandidat vaksin Sputnik V memiliki tingkat efficacy sebesar 92 persen. Optimisme bahwa perekonomian akan kembali pulih dengan ditemukannya vaksin Covid-19 membuat pasar merespons positif kabar menggembirakan tersebut.

Di sisi lain, kenaikan harga CPO dipicu oleh adanya spekulasi produksi yang lebih rendah pada bulan ini sehingga memicu kekhawatiran terbatasnya pasokan. Data Gapki mencatat, produksi CPO selama Januari-September 2020 mencapai 34,4 juta ton atau mengalami penurunan sekitar 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Analis Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono, mengatakan bahwa menguatnya harga CPO dipicu kenaikan permintaan ekspor di tengah ancaman penurunan panen. Fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda kawasan tropis pasifik mengakibatkan terjadinya penurunan volume panen. La Nina dengan curah hujan hingga 40 persen di atas curah hujan normal sering kali mengiringi bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor yang membuat aktivitas panen menjadi terganggu dan kerusakan stok dapat terjadi.

Lebih lanjut Wahyu menilai, pergerakan harga CPO tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Bahkan, siklus bisnis dianggap membaik akibat pandemi Covid-19 yang didukung dengan pasokan yang rendah.

"Permintaan justru membaik dengan harapan dibukanya kembali ekonomi. Harapannya harga bisa menguat di akhir tahun, ditambah faktor global yang positif," ungkapnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: