Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Produktivitas Kentang di Sembalun Naik Dua Kali Lipat

Alhamdulillah, Produktivitas Kentang di Sembalun Naik Dua Kali Lipat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Petrokimia Gresik menggelar panen raya kentang pada lahan demonstration plot (demplot) dengan luas total 3 hektare di Desa Sajan, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (18/11). Demplot menggunakan NPK Petro Ningrat dan NPK Phonska Plus ini mampu meningkatkan produktivitas kentang hingga dua kali lipat.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa di masa wabah Covid-19 ini, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis, sehingga kegiatan produksi pertanian harus semakin digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian.

“Salah satunya di Kecamatan Sembalun, dimana wilayah ini menjadi salah satu penghasil utama komoditas hortikultura, khususnya tanaman kentang, di Kabupaten Lombok Timur, ujar Dwi Satriyo.

Menurutnya, Sembalun menjadi kawasan pertanian yang sangat potensial karena didukung agroklimat yang sesuai dan petani yang sudah berpengalaman. Bahkan, pemerintah memproyeksikan Kecamatan Sembalun sebagai sentra pengembangan produksi hortikultura kentang nasional, termasuk pembenihan. 

Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung upaya tersebut dengan menjadikan Desa Sajan di Kecamatan Sembalun sebagai kampung percontohan lokasi demonstration plot menggunakan produk-produk komersil unggulan Petrokimia Gresik.

Selain pupuk, kami juga bekerja sama dengan anak perusahaan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku untuk memberikan kawalan pengendalian hama agar hasilnya lebih optimal, imbuh Dwi Satriyo.

Adapun rekomendasi pemupukan pada lahan demplot seluas 3 hektare ini dibagi dalam tiga formulasi untuk masing-masing satu hektare lahan. Dimana lahan pertama menggunakan 1 (satu) ton pupuk Petro Ningrat, lahan kedua 500 kilogram (kg) Petro Ningrat dan 500 kg Phonska Plus, dan lahan ketiga menggunakan 1 ton Phonska Plus. Serta ditambah pupuk hayati Petrobiofertil dan Sinar Bio untuk ketiga lahan tersebut.

Dengan formulasi pemupukan tersebut, secara vegetatif menunjukkan jumlah daun, kondisi ranting, tinggi tanaman, dan ketahanan yang bagus. Sedangkan dari sisi generatif jumlah rata-rata umbi yang dihasilkan mencapai 40 hingga 50 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman, meningkat dari kebiasaan petani setempat yang hanya menghasilkan 20 - 30 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman.

Dengan meningkatnya produktivitas tanaman kentang, selain membantu pemerintah mengamankan stok pangan nasional, juga dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat, jelas Dwi Satriyo.

Untuk itu, ia berharap formulasi pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik ini dapat diduplikasi oleh petani kentang lainnya di Sembalun atau Lombok Timur. Ia juga menambahkan bahwa demplot di Sembalun ini merupakan pilot project untuk tanaman kentang dengan menggunakan tiga formulasi pemupukan Petrokimia Gresik.

“Ke depan program ini akan dikloning dan diaplikasikan di berbagai daerah lainnya di tanah air, dari Sembalun untuk Indonesia," tandas Dwi Satriyo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: