Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Jika dibedah, bisnis penjualan yang meliputi apartemen, tanah, kios, rumah, tinggal, rumah kantor, rumah toko, dan perkantoran memberikan sumbangsih sebesar Rp2,11 triliun kepada APLN pada tahun ini. Nilai ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,94 triliun. Namun, pendapatan yang bersumber dari sewa, hotel, dan lainnya, memberikan kontribusi yang lebih rendah, yakni dari Rp986,92 miliar pada tahun lalu menjadi Rp776,58 miliar pada tahun ini.

Faktor yang akhirnya membuat emiten bersandi APLN ini merugi di saat pendapatan menurun tipis adalah kerugian selisih kurs sebesar Rp414,23 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2020. Padahal, tahun sebelumnya APLN mengantongi keuntungan selisih kurs sebesar Rp81,75 miliar.

2. Bumi Serpong Damai

Kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih tertekan dalam sembilan bulan pertama tahun 2020. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih BSDE yang anjlok hingga 79,86% dari 2,31 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp469,56 miliar pada kuartal III 2020.

Laba bersih yang menurun signifikan itu disebabkan oleh pendapatan BSDE yang juga tertekan. Merujuk ke laporan keuangan perusahan, BSDE membukukan pendapatan sebesar Rp4,28 triliun atau 18,16% lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,23 triliun.  Baca Juga: 5 Peristiwa Penting Meikarta Sepanjang Tahun 2020 Hingga Akhirnya Ditetapkan PKPU

Pada periode yang sama, BSDE berhasil menekan beban keuangan sehingga nilainya menurun dari Rp1,89 triliun per September 2019 menjadi Rp1,69 triliun per September 2020. Meskipun begitu, kinerja keuangan, khususnya laba mengalami koreksi tajam, disebabkan oleh pencatatan beban bunga-diskonto penjualan sebesar Rp360,62 miliar, di mana tahun sebelumnya pos tersebut nihil. 

Liabilitas BSDE tercatat sebesar Rp26,61 triliun atau naik dari Rp20,89 triliun pada akhir 2019. Liabilitas jangka panjang sebesar Rp14,9 triliun dan liabilitas jangka pendek sejumlah Rp11,71 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp34,28 triliun per September 2020 dari Rp22,55 triliun pada akhir 2019. Total aset BSD meningkat menjadi Rp60,89 triliun dari sebelumnya Rp54,44 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: