Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

3. Pakuwon Jati

Emiten properti milik Alexander Tedja, yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp600,69 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Jika dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2019, capaian tersebut menyusut 72,06% dari laba bersih kala itu yang mencapai Rp2,15 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, pendapatan Pakuwon Jati terpangkas hingga 41,79%, yakni dari Rp5,24 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp3,05 triliun pada September 2020. 

Sebagian sumber pendapatan Pakuwon Jati memberikan kontribusi yang lebih rendah kepada perusahaan pemilik Mal Gandaria City dan Kota Kasablanka ini. Secara tahun ke tahun (yoy), pendapatan Pakuwon Jati dari sewa dan jasa pemeliharaan turun 31,86% menjadi Rp1,24 triliun pada Q3 2020. 

Begitu pun dengan pendapatan dari penjualan kondominium dan kantor turun 59,6% menjadi Rp883,29 miliar; pendapatan hotel turun 59,82% menjadi Rp144,69 miliar; dan pendapatan usaha lainnya turun 36,50% menjadi Rp343,56 miliar. Untungnya, pendapatan hasil penjualan tanah dan bangunan mengalami kenaikan 35,31% menjadi Rp434,27 miliar.

Pakuwon Jati tercatat membukukan aset sebesar Rp26,05 triliun pada September tahun ini, sedikit lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp26,09 triliun.

4. Puradelta Lestari (-60,16%)

Senasib sepenanggungan dengan emiten properti lainnya, laba bersih PT Puradela Lestari Tbk (Deltamas) juga terkontraksi pada kuartal ketiga tahun ini. Keuntungan Deltamas susut sedalam 60,16% dari Rp759,10 miliar pada kuartal III 2019 menjadi Rp302,45 miliar pada kuartal III 2020.

Data laporan keuangan perusahaan menunjukkan, pendapatan Deltamas amblas 48,42% dari Rp1,27 triliun pada September tahun lalu menjadi Rp654,99 miliar pada September tahun ini. Pendapatan terbesar disumbang oleh segmen industri dengan porsi 82,1% dari total pendapatan Deltamas atau setara dengan Rp538 miliar.

Kontributor berikutnya adalah segmen komersial dengan porsi 9,9% dari total pendapatan atau setara dengan Rp65 miliar. 

Segmen hunian menyumbang 5,5% pendapatan Deltamas atau mencapai Rp36 miliar. Sementara itu, segmen hotel dan rental berkontribusi sebesar Rp9,8 miliar atau setara dengan Rp6,6 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: