Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi

Nasib 6 Perusahaan Properti IDX80 Ngeri-Ngeri Sedap: Laba Amblas dan Merugi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Perusahaan pengembang kawasan industri yang dimiliki oleh konglomerasi Sinar Mas Group ini mengaku, segmen industri masih menjadi tulang punggung bagi bisnis Deltamas. Direktur Deltamas, Tondy Suwanto, mengungkapkan bahwa selain tingginya pencatatan pendapatan pada kuartal III 2019, rendahnya pendapatan perusahaan pada kuartal ini juga dipengaruhi oleh masih adanya backlog penjualan yang cukup besar dan belum dicatatkan sebagai pendapatan kuartal III 2020.

"Di tahun 2019, terdapat pencatatan pendapatan atas penjualan lahan komersial yang menyebabkan tingginya pendapatan usaha pada periode tersebut. Kemudian, di sisa kuartal empat sendiri masih terdapat sejumlah backlog penjualan yang cukup besar yang diharapkan akan dapat dibukukan sebagai pendapatan usaha," ungkapnya pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Perlu diketahui, sampai dengan September 2020, Deltamas mengantongi marketing sales sebesar Rp1,38 triliun. Angka tersebut 69% dari target yang ditetapkan perusahaan sepanjang tahun 2020. 

Penjualan lahan industri menjadi kontributor terbesar atas capaian marketing sales tersebut, di mana pada kuartal III 2020, pengembang kawasan Deltamas ini menjual lahan industri seluas 17,1 hektare. Angka tersebut jika dikalkulasikan selama sembilan bulan terakhir mencapai 67,7 hektare.

5. Summarecon Agung

Sampai dengan berita ini dimuat, PT Summarecon Agung Tbk  (SMRA) belum merilis laporan keuangan kuartal III 2020. Laporan terakhir menunjukkan bahwa Summarecon Agung membukukan laba bersih sebesar Rp10,2 miliar pada semester I 2020. Capaian menurun drastis hingga 93,15% dari semester I 2019 yang kala itu tercatat sebesar Rp149,02 miliar. 

Ambrolnya laba tersebut terimbas dari pendapatan SMRA yang kontraksi sedalam 18,35% dari Rp2,67 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp2,18 triliun pada Juni 2020.

6. Ciputra Development

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga belum merilisi laporan keuangan untuk periode Q3 2020. Per Juni 2020, laba CTRA tercatat sebesar Rp169 miliar, menurun 42,82% dari Juni 2019 lalu yang mencapai Rp296 miliar. 

Hal itu tidak terlepas dari penurunan pendapatan CTRA selama enam bulan pertama tahun ini sebesar 10,84% dari Rp3,15 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp2,80 triliun pada tahun 2020.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: