Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Habib Rizieq Gabung, PKS Dituding Mancing di Air Keruh

Ajak Habib Rizieq Gabung, PKS Dituding Mancing di Air Keruh Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi -

Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik, mengatakan langkah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengajak Habib Rizieq Shihab (HRS) bergabung seperti memancing di air keruh.

"Karena sudah ada parpol yang membujuk HRS masuk partai. Bukan solusi yang ditawarkan, tapi malah siraman bensin yang akan makin memanaskan situasi," kritiknya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga: Kok TNI Sih yang Copot Baliho Habib Rizieq, Satpol PP Kemana?

Mahfuz menganalisis, kepulangan HRS setelah 3,5 tahun tinggal di Arab Saudi masih meninggalkan konflik politik masa lalu. Puncaknya, seusai Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, ketika Prabowo Subianto Sandiaga Uno sebagai jagoannya HRS, kalah oleh petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Situasi pembelahan dan konflik politik sejak Pilpres 2014, Pilgub DKI 2017, dan Pilpres 2019 belum berakhir. Bahkan, sekarang memanas lagi setelah kepulangan HRS," sebutnya.

Situasi politik seperti ini, menurut Mahfuz, tidak sehat. Konflik, seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu segera diakhiri. Apalagi, saat ini pemerintah dalam kondisi perang terhadap pandemi Covid-19.

"Partai Gelora Indonesia berpendapat situasi ini harus segera diakhiri karena akan merugikan kepentingan nasional. Semua pihak harus berpikir jernih dan berhati dingin. Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan dan resesi ekonomi yang belum tahu akan berakhir kapan," katanya.

Mantan politisi PKS itu beranggapan, solusi terbaik mengurai konflik politik ini adalah dengan cara islah alias berdamai. Apapun pangkal soalnya, islah adalah tuntunan agama untuk menyelesaikan perbedaan dan pertengkaran.

"Seringkali saat para pihak sudah duduk dan makan bareng, banyak salah paham dan salah info bisa diselesaikan dengan baik," sebutnya.

Jadi, islah adalah solusi terbaik. Bukan malah mengajak HRS masuk ke dalam partai politik. Soal ini, menurutnya, HRS sudah memahami posisi dan kekuatannya. Bisa jadi, setelah konflik berakhir, HRS akan membentuk parpol sendiri.

"Jangan-jangan para pendukung HrS punya aspirasi kuat untuk membentuk partai sendiri dengan ciri khas amar maruf nahi munkar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: