Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HNW: Indonesia Tegak Berdiri di atas Pengorbanan & Kesepakatan Pendiri Bangsa

HNW: Indonesia Tegak Berdiri di atas Pengorbanan & Kesepakatan Pendiri Bangsa Kredit Foto: Humas MPR
Warta Ekonomi, Dumai -

Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa tetap tegak berdiri karena pengorbanan seluruh rakyatnya. Ada yang mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia. Ada pula yang memberikan, kekuasaan  dan kekayaan, untuk membantu pembangunan Indonesia.

Salah satu yang menyerahkan harta kekayaannya untuk bangsa dan negara Indonesia adalah Sultan Syarif Kasim II atau Raja Kesultanan Siak Indrapura Riau. Beberapa saat setelah Indonesia merdeka Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kedaulatan kerajaan, lalu ia memilih bergabung dengan NKRI.

Ia juga menyerahkan tanah, mahkota kerajaan berbahan emas dan uang sebesar 13 juta golden, setara dengan Rp1,3 triliun. Harta benda itu diserahkan agar Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dan kokoh.

Baca Juga: Hina Polisi Bawa-bawa Kasus Baliho Habib Rizieq, Pemuda Bogor Langsung Diciduk

"Ini adalah keteladanan yang luar biasa, pengorbanan material yang sangat besar. Dan itu membuktikan bahwa NKRI benar-benar hasil pengorbanan seluruh masyarakat. Bukan perjuangan dan pengorbanan segelintir orang saja," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).

Pernyataan itu disampaikan HNW secara daring pada acara Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan, kerja sama MPR dengan Pengurus Daerah Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Kota Dumai. Acara tersebut berlangsung di Kota Dumai, Provinsi Riau, Senin (23/11/2020).

Ikut hadir pada acara tersebut Pertahanan Hutabarat, Sekretaris Persatuan Mubaliq Dumai (PMD), yang juga menjadi pembicara pendamping pada acara tersebut. Lalu, M Ardi Nasution, Pimpinan PD IKADI Dumai, serta para tokoh masyarakat Kota Dumai.

Selain sumbangan dan pengorbanan masyarakat, kata Hidayat, tetap tegaknya NKRI juga ditopang oleh kesepakatan para pendiri bangsa. Salah satu kesepakatan yang paling penting adalah diterimanya Pancasila 18 Agustus 1945 sebagai dasar dan ideologi negara. Karena itu, Pancasila 18 Agustus, harus terus dijaga dan dirawat agar keberadaan NKRI tetap lestari sepanjang masa. 

"Jangan sampai kesepakatan para pendiri bangsa, itu tercabik dengan alasan apa pun. Karena tercabiknya salah satu kesepakatan, bisa berbuntut panjang. Bahkan bisa berakibat bubarnya NKRI," kata Hidayat mengingatkan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: