Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib 8 Perusahaan di Konglomerasi Bisnis Sinar Mas Group

Nasib 8 Perusahaan di Konglomerasi Bisnis Sinar Mas Group Kredit Foto: Ist

6. Sinar Mas Multiartha

Perusahaan Sinar Mas Group berikutnya adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA). Seperti kebanyakan anggota Sinar Mas lainnya, SMMA mencatat penurunan laba sebesar Rp79,23% dari Rp5,68 triliun pada September 2019 menjadi Rp1,18 triliun pada September 2020. 

Menipisnya keuntungan SMMA dipengaruhi oleh lebih rendahanya pendapatan yang dicapai perusahaan dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, pendapatan SMMA menurun 7,30% dari Rp30,52 triliun pada Q3 2019 menjadi Rp28,29 triliun pada Q3 2020.

Pada saat yang bersamaan, beban yang ditanggung SMMA membesar. Pada triwulan ketiga tahun lalu, SMMA mencetak beban sebesar Rp24,75 miliar, sedangkan tahun ini angkanya naik menjadi Rp27,06 triliun. Ditambah lagi, beban pajak pada Q3 2020 ini tercatat negatif sebesar Rp22,78 miliar, di mana pada Q3 2019 lalu tercatat positif sebesar Rp10,59 miliar.

7. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 10,35% dari US$152,48 juta pada kuartal III 2019 menjadi US$168,26 juta pada kuartal III 2020. Meskipun begitu, penjualan TKIM mengalami koreksi 21,41% dari US$827,34 juta pada Q3 2019 menjadi US$650,21 juta pada Q3 2020.

Faktor yang kemudian membuat keuntungan meningkat ketika penjualan turun adalah keberhasilan TKIM dalam menekan beban. Per September 2020, beban usaha TKIM tercatat sebesar US$33,23 juta. Angka tersebut lebih rendah dari September 2019 lalu yang tercatat hingga US$58,01 juta.

Melansir dari laporan keuangan perusahaan, TKIM mencatat beban bunga yang lebih rendah pada periode kali ini. Per September 2020, beban bunga TKIM turun dari angka US$42,11 juta menjadi US$38,39 juta. Begitu pun dengan beban bagi hasil musyarakah yang juga turun dari angka US$3,46 juta menjadi US$3,15 juta.

8. Indah Kiat Pulp & Paper

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membukukan penurunan laba bersih sebesar 20,76% dalam sembilan bulan pertama tahun 2020. Per September 2020, keuntungan yang dikantongi INKP mencapai US$287,46 juta, sedangkan pada September 2019 lalu capaiannya sebesar US$238,05 juta.

Bersamaan dengan itu, penjualan yang berhasil dihimpun INKP juga menurun pada periode kali ini. Sepanjang kuartal III 2020, INKP mencatat penjualan sebesar US$2,19 miliar. Nilai tersebut menurun 0,11% dari penjualan kuartal III 2019 yang sebesar US$2,47 miliar.

Beban usaha yang dicetak INKP juga tercatat membengkak, yakni dari US$227,51 juta pada September 2019 menjadi US$230,29 juta pada September 2020. Hal itu yang kemudian membuat laba usaha INKP terpangkas dari yang sebelumnya US$439,29 juta menjadi US$419,88 juta.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: