Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IEF 2020: Teknologi Mainkan Peranan Penting Pulihkan Ekonomi

IEF 2020: Teknologi Mainkan Peranan Penting Pulihkan Ekonomi Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia Economic Forum (IEF) ke-7 yang berkolaborasi dengan HSBC Indonesia kembali digelar secara virtual pada Selasa-Kamis, 24-26 November 2020. Adapun Indonesia Economic Forum tahun ini mengusung tema “2020 Vision: Rebooting Economic Growth Post Covid-19.”

Founder and CEO Indonesia Economic Forum Shoeb Kagda menyatakan pandemi Covid-19 telah berdampak pada kehidupan kita dengan cara yang tidak pernah terbayangkan.

Meski saat ini semua orang meletakan harapannya pada vaksin, satu hal yang pasti bahkan setelah vaksin ditemukan adalah kita tidak bisa kembali ke dunia sebelum Covid-19. Kita harus melangkah ke dunia baru, normal yang baru.

Covid-19 membuat ledakan fenomena belanja online, bekerja dari rumah dan makin terbatasnya aktivitas bepergian memaksa perusahaan ritel, hotel, rumah sakit mencari model bisnis baru.

Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Capai Ribuan Triliun di 2025

"Apa saja tantangan utama yang sedang dihadapi perusahaan di Indonesia? Sektor industri mana yang paling menjanjikan saat ini? Bagaimana pemerintah Indonesia menarik investasi asing langsung, terutama ke sektor industri dan manufaktur? Forum tahunan Indonesia Economic Forum ke-7 akan mengeksplor landskap perekonomian yang sedang berubah di Indonesia di era pasca Covid-19. Teknologi nampaknya akan memainkan peranan penting dalam membantu Indonesia memulai kembali pertumbuhan ekonomi,” kata Shoeb Kagda, dalam pembukaan Indonesia Economic Forum 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Presiden Direktur HSBC Indonesia, François de Maricourt mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan berarti dalam menarik investasi.

Lewat Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang baru-baru ini ditandatangani, eksportir di negara-negara RCEP dapat menggunakan bahan baku yang berasal dari anggota lain dan mendapatkan akses prioritas saat berdagang dengan sesama anggota.

Saat ini, mayoritas negara-negara RCEP telah melakukan lebih dari setengah ekspor mereka ke negara anggota lain, dan proporsi ini sepertinya akan meningkat mengingat kotribusi kawasan ini terhadap PDB global yang kian bertumbuh seiring waktu, dan liberalisasi yang lebih mendalam.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif pemerintah Indonesia dalam menciptakan peluang-peluang baru. Apa saja peluang yang bisa muncul di Indonesia saat ini? Saya rasa kita akan sama – sama menemukannya dalam Forum ini 3 hari ke depan. Kami di HSBC akan terus mempromosikan Indonesia dan berupaya untuk menarik investasi asing langsung ke Indonesia dan terus mencari peluang untuk membantu Anda berkembang,” kata François de Maricourt.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: