Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Hargai Sputnik V Sekitar Rp140 Ribu, Worth It?

Rusia Hargai Sputnik V Sekitar Rp140 Ribu, Worth It? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
Warta Ekonomi, Moskow -

Dana Investasi Langsung Rusia(RDIF), sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengembangan dan distribusi vaksin Rusia merilis harga vaksin Covid-19 mereka. RDIF menuturkan, harga vaksin Sputnik V akan kurang dari USD 10 atau sekitar Rp. 140 ribu untuk pasar internasional perdosisnya.

RDIF, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Selasa (24/11/2020), menuturkan vaksin mereka membutuhkan dua dosis untuk benar-benar efektif, ini berarti setiap orang hanya membutuhkan dana Rp. 280 ribu untuk bisa mendapatkan vaksinasi lengkap.

Baca Juga: Ngerasa Bangga, Putin Akui Belasan Negara Mau Borong Vaksin Sputnik V Rusia

Hal ini, papar RDIF, menjadikan vaksin Sputnik V dua kali lebih murah dibandingkan vaksin asing berbasis teknologi mRNA dengan tingkat kemanjuran yang sama. RIDF menuturkan, bagi warga Rusia vaksin ini akan diberika secara cuma-cuma.

CEO RDIF, Kiril Dmitriev mengatakan bahwa berdasarkan hasil tes terbaru, tingkat efektivitas vaksin Sputnik V telah melebihi angka 90 persen, atau sama dengan vaksin buatan Pfizer dan Moderna. 

“Gamaleya Center telah mengembangkan salah satu vaksin paling efisien melawan virus Corona di dunia dengan tingkat kemanjuran lebih dari 90% dan harga yang dua kali lebih rendah dibandingkan dengan vaksin lain dengan tingkat kemanjuran yang sama," ucapnya.

Keunikan vaksin Rusia, jelasnya, terletak pada penggunaan dua vektor adenoviral manusia yang berbeda yang memungkinkan respons imun yang lebih kuat dan jangka panjang dibandingkan dengan vaksin yang menggunakan satu vektor yang sama untuk dua dosis. (Baca juga: Hampir Semua Pengembang Vaksin Covid-19 Digedor Demi Bantu Menkes Terawan)

"Kami siap untuk memulai pengiriman vaksin Sputnik V ke pasar luar negeri berkat kemitraan dengan produsen di India, Brasil, Korea Selatan, China dan empat negara lainnya," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: