Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kantongi Pendanaan Seri B, Ini Strategi Kata.ai

Kantongi Pendanaan Seri B, Ini Strategi Kata.ai Kredit Foto: Kata.ai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kata.ai mengumumkan pendanaan Seri B. Investasi ini dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) dan MDI Ventures. Perusahaan tidak mengungkapkan berapa nilai dari pendanaan.

"Pendanaan Seri B yang diperoleh ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan layanan Kata.ai ke ranah industri commerce, healthcare, dan insurtech," kata Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga: Wah, Seri Realme Narzo 20 Ludes di 4 Situs E-Commerce!

Perusahaan juga mengumumkan produk baru mereka, yakni QIOS, platform social commerce yang memungkinkan UMKM untuk memanfaatkan teknologi AI dalam penjualan mereka.

"Adapun di tahun ini, fokus kami yaitu mengembangkan platform social commerce bernama QIOS. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UMKM agar dapat memperluas jaringan penjualan mereka," kata Irzan.

Platform social commerce memang diprediksi memiliki peran yang cukup besar dalam penjualan online commerce di Indonesia. McKinsey memprediksi pada tahun 2022, total Gross Merchandise Value (GMV) social commerce di Indonesia akan mencapai US$25 miliar (Rp353 triliun).

Selain itu, dengan berbasis pada aplikasi chatting seperti WhatsApp yang memiliki pengguna lebih dari 125 juta orang di Indonesia, QIOS memungkinkan para merchant UMKM untuk menyasar potensi pangsa pasar yang besar dengan pendekatan yang baru.

Platform QIOS juga saat ini sudah terhubung dengan aplikasi e-wallet dan e-payment seperti OVO, GoPay, LinkAja, dan DANA, juga platform kurir online seperti GoSend dan GrabExpress untuk lebih memudahkan para pengguna platform QIOS.

Selain itu, Kata Platform juga sudah memproses lebih dari 700 juta percakapan dan memiliki 3 juta Monthly Active Users yang berinteraksi dengan chatbot yang diciptakan dengan menggunakan Kata Platform.

Selama masa pandemi, jumlah percakapan yang terjadi juga terakselerasi secara signifikan dengan pertumbuhan yang mencapai 3 kali lipat dari jumlah percakapan normal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: