Ratusan karangan bunga membanjiri Markas Kodam Jaya di Jalan Letjen Soetoyo, Jakarta Timur. Ratusan karangan bunga itu sebagai apresiasi dan dukungan terhadap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman terkait penertiban baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Sekretaris Umum DPP FPI, Munarman, menyebut karangan bunga itu sebagai modus. Bahkan, ia bilang modus itu ada saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta.
Menurut dia, karangan bunga yang ditujukan untuk Mayjen Dudung itu ada yang memesan mencatut pihak lain.
Baca Juga: Massa Berbagai Daerah Ramai-ramai Tolak Habib Rizieq, Gak Nyangka Titah Polri Seperti Ini
"Modus lama sejak zaman Ahok dulu itu. Ada yang pesan dan mengatasnamakan. Sudah ada yang protes itu dicatut namanya," kata Munarman, Rabu (25/11/2020).
Menurut dia, karangan bunga itu sebagai kelucuan yang diulang-ulang. Ia bahkan menyebut ada provokator yang sengaja ingin mengadu domba.
"Terlihat bahwa ada provokator pemecah belah dan tukang adu domba di balik rekayasa lucu-lucu tersebut," tutur Munarman.
Dia menekankan dengan karangan bunga itu akan memunculkan permainan opini yang punya modus memecah belah.
"Pola-pola permainan opini untuk cipta kondisi seperti itu sudah dipahami rakyat sebagai modus pecah belah dan adu domba," ujar Munarman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti