Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Jepang, London Diduga Tempat Penemuan Bitcoin

Bukan Jepang, London Diduga Tempat Penemuan Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah laporan baru telah menemukan bahwa London adalah tempat yang paling memungkinkan bagi penemu Bitcoin, Satoshi Nakamoto saat membuat Bitcoin (BTC) antara 2008 dan 2010. Laporan mengindikasikan bahwa Satoshi merupakan warga London.

Penulis laporan Doncho Karaivanov meninjau beberapa faktor untuk membenarkan simpulan, termasuk analisis stempel waktu materi yang diterbitkan Satoshi, penggunaan bahasa sehari-hari dan ejaan kata regional, dan fakta bahwa tajuk utama The Times yang disematkan di blok genesis khusus untuk cetakan Inggris, versi terbitan berkala, menurut Cointelegraph, Jumat (27/11/2020).

Gagasan bahwa Satoshi adalah warga negara Inggris bukanlah hal baru karena ratusan jurnalis, detektif, dan penyelidik telah mempelajari secara menyeluruh jejak aktivitas pencipta Bitcoin dan menjelajahi internet untuk mencari petunjuk yang mengarah ke asal-usulnya.

Baca Juga: Raksasa Keuangan Jepang Mulai Tawarkan Layanan Pinjaman Bitcoin

Laporan terbaru di The Chain Bulletin menyertakan informasi tambahan untuk analisis sebelumnya, seperti menyoroti kemungkinan bahwa Satoshi pasti mengacu pada edisi cetak The Times ketika mengodekan tajuk utama yang sekarang terkenal dari 3 Januari 2009 ke dalam blok genesis Bitcoin.

Itu karena hanya edisi cetak The Times yang didistribusikan di Inggris yang menggunakan judul Kanselir di Ambang Bailout Kedua untuk Bank, sedangkan edisi online mencantumkan nama kanselir di judulnya.

Makalah edisi AS tidak memuat cerita itu sama sekali. Karaivanov menganalisis data pembaca yang menunjukkan sekitar 43% dari jumlah pembaca The Times berada di London, dan ketika "ditambah dengan London sebagai pusat keuangan terbesar di dunia, data ini sangat memungkinkan Satoshi tinggal di London pada periode antara 2008 dan 2010."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: