Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kacau, Polisi Kanada Kongkalikong Sama Amerika Buat Ringkus Putri Miliarder China, yang Benar??

Kacau, Polisi Kanada Kongkalikong Sama Amerika Buat Ringkus Putri Miliarder China, yang Benar?? Kredit Foto: REUTERS/Jennifer Gauthier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengacara putri miliarder China sekaligus Kepala Keuangan Huawei, Meng Wanzhou menuding otoritas Kanada dan Amerika Serikat (AS) bekerja sama dalam menginterogasi Meng tanpa kehadiran kuasa hukum.

Lebih lanjut, pengacara itu juga menuduh Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) 'mencuri' rincian identitas perangkat elektronik Meng, kemudian mereka kirim ke Otoritas AS, sebagaimana bunyi informasi yang Warta Ekonomi kutip dariĀ Reuters, Jumat (27/11/2020).

"Pelanggaran proses terjadi jelang penangkapan Meng, seharusnya itu membatalkan ekstradisi," ujar tim kuasa hukum Meng.

Baca Juga: Setelah Anjlok Rp40 Juta Kemarin, Gimana Ya Nasib Harga Bitcoin Jumat 27 November?

Baca Juga: Oppo A53s: Harga dan Spesifikasi di Indonesia

Akan tetapi, Petugas Kepolisian Kanada, Ross Lundie membenarkan langkah penangkapan Meng, karena tak berlangsung di pesawat.

Lundie berujar, "Kami tak menangkap orang di pesawat, kecuali ada risiko keamanan langsung."

Lebih lanjut, Lundie mengaku memberi tahu petugas yang berniat meringkus Meng di pesawat, mereka butuh bantuan dari petugas kepolisian dan CBSA.

Sebelumnya, Pejabat CBSA bersaksi, wawancara terhadap Meng merupakan prosedur standar. Kemudian, mereka mencatatkan kode sandi perangkat Meng sebagai bagian dari prosedur. Akan tetapi, pihak CBSA melakukan kesalahan karena meneruskan informasi itu ke RCMP.

Jaksa Penuntut berpendapat, penyelidikan dan penangkapan Meng berjalan berdasarkan aturan tertulis.

Penyelewengan Penangkapan

Di sisi lain, salah satu pengacara Meng, Scott Fenton mengatakan, "Supervisor Polisi Kanada bertanggung jawab atas penangkapan Meng yang menyimpang dari dokumen pengajuan pengadilan."

Menurut Fenton, Sersan Kepolisian Kanada (RCMP), Janice Vander Graaf mengaku tak ingat peristiwa terkait nomor seri perangkat elektronik Meng. Pernyataan itu berlawanan dengan dokumen di pengadilan.

Sudah begitu, pada Rabu (25/11/2020), Vander Graaf mengklaim mengingat kalau polisi RCMP, Gurvinder Dhaliwal menyebutkan nomor seri dari perangkat Meng, yang kemudian dikirim ke Biro Investigasi Federal (FBI) AS.

Fenton menuding Vander Graaf menutupi sesuatu, lalu memintanya menjelaskan perbedaan pernyataan soal ingatannya tersebut. "Saya sarankan agar Anda menyesuaikan bukti untuk melindungi (integritas) RCMP," ujar Fenton.

Menanggapi itu, Vander Graaf membantah tudduhan yang menyatakan ia menutupi sesuatu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: