Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Terus Melonjak, MARK Bidik Penjualan Rp874 Miliar

Permintaan Terus Melonjak, MARK Bidik Penjualan Rp874 Miliar Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi pandemi COVID19 tak melulu membawa dampak dan kabar buruk bagi masyarakat. Salah satu perubahan positif yang bisa dirasakan dengan adanya pandemi diantaranya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap upaya menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja dengan menggunakan sarung tangan untuk kegiatan yang membutuhkan kehigienisan demi mencegah penularan virus dan berbagai macam potensi gangguan kesehatan lainnya. “Selain itu kebutuhan sarung tangan juga terus tumbuh dengan diterapkannya protokol kesehatan yang lebih ketat dibandingkan sebelum masa pandemi. Selain itu, adanya  larangan pemerintah China untuk menggunakan sarung tangan berbasis PVC juga membuat prospek bisnis sarung tangan dan juga cetakan sarung tangan kesehatan semakin cerah,” ujar Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), Ridwan Goh, dalam pernyataan resminya, Rabu (25/11).

Sebagaimana diketahui, MARK selama ini dikenal sebagai emiten pasar modal nasional yang bisnisnya bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan. Dengan melihat kondisi pasar yang demikian cerah, Ridwan pun meyakini bahwa tren permintaan cetakan sarung tangan porselen ke depan bakal terus melonjak, hingga ke level yang belum pernah dialami sebelumnya. “Dalam 10 tahun terakhir tren permintaan konsisten tumbuh di kisaran 10 sampai 12 persen per tahun. Sedangkan selama pandemi ini melesat sampai 30 persen, hingga membuat industri sempat tergoncang akibat tidak seimbangnya supply dan demand,” tutur Ridwan.

Dicontohkannya, konsumsi sarung tangan per kapita di India saat ini telah meningkat dari empat unit menjadi 30 unit per kapita. Besarnya permintaan itu disebut Ridwan telah jauh melampaui jumlah pasokan maksimal yang tersedia di wilayah tersebut. “Dengan posisi kami sebagai pemasok pasar global cetakan sarung tangan karet dimana 95 persem dari penjualan kami diserap oleh pasar ekspor, maka jelas kondisi ini sangat menguntungkan. Untuk saat ini saja kami sudah mengantongi kontrak senilai US$52 juta untuk pengapalan pada 2021,” papar Ridwan.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Ridwan, pihaknya pun dengan percaya diri telah mematok proyeksi penjualan pada tahun depan sebesar Rp 874 miliar, yang mengasumsikan adanya pertumbuhan hingga 72 persen dibanding catatan penjualan tahun ini yang proyeksinya berada di kisaran Rp507 miliar hingga akhir tahun nanti. “Sedangkan untuk proyeksi laba pada 2021 sebesar Rp228 miliar, meningkat sebesar 66 persen dibandingkan laba di tahun ini yang kami perkirakan bakal sebesar Rp138 miliar pada akhir tahun,” tegas Ridwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: