Gelar Wisuda Daring, Unsada Luluskan 814 Mahasiswa

Ia juga menyampaikan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjuangan wisudawan dalam meraih cita-cita, melainkan awal dari suatu perjuangan yang lebih besar untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mendarma baktikan ilmu yang diperoleh untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

Perwakilan Yayasan Melati Sakura Toni P Sianipar menambahkan bahwa pihaknya awalnya sempat ragu untuk memutuskan wisuda virtual secara total atau hanya sebagian saja. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum juga berakhir.

"Kami sempat ragu mau total virtual dan tidak ada wisudawan sama sekali atau sebagian, ahirnya karena situasi yang boleh dikatakan sudah bisa di kontrol kita memutuskan untuk bisa sebagian hadir dengan kehadiran wisudawan terbaik perjurusan sebanyak 15 jurusan," kata Toni.

Sementara terkait pemerintah yang mengizinkan pembelajaran tatap muka tahun depan, pihak universitas kata dia belum memutuskan apakah tahun depan sudah bisa memulai pembelajaran tatap muka atau tidak.

“Kami belum berencana untuk semester depan. Kalau dari pemerintah sudah ada sinyal bahwa kuliah sudah dapat dilaksanakan, kami merasa sudah sangat siap. Namun akan dikombinasikan dengan online. Namun kami tetap harus berhati-hati,”jelasnya.

Namun demikian, Toni mengakui ada beberapa mata kuliah yang memerlukan tatap muka seperti jurusan teknik yang harus melakukan praktikum.”Kasihan sekali mereka tidak mendapatkan ilmu dari praktikum,”tegasnya.

Dalam Gelaran Wisuda ke-30 ini Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii dan perwakilan Kementerian Perindustrian turut memberikan sambutan lewat video message. Sementara itu, juga turut hadir Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Dadan Kusdiana yang secara langsung di kampus Unsada.