Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diversifikasi Portofolio Investasi, Pluang Luncurkan Produk Cryptocurrency

Diversifikasi Portofolio Investasi, Pluang Luncurkan Produk Cryptocurrency Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel

Cryptocurrency adalah jenis mata uang digital baru yang dipakai untuk bertransaksi virtual secara online. Sandi-sandi rahasia yang cukup rumit digunakan untuk melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini.

Selain itu, cryptocurrency terdesentralisasi, tidak dikendalikan oleh otoritas pusat seperti bank atau pemerintah, dan sebaliknya dipertukarkan dari orang ke orang. Berbeda dengan mata uang konvensional yang bersifat terpusat, mata uang digital justru bersifat desentralisasi. Tidak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai perantara dalam suatu transaksi.

 Pembayaran dengan mata uang digital berlangsung dari pengirim ke penerima atau peer-to-peer. Namun, seluruh transaksi yang dilakukan tersebut tetap dicatat dan dipantau dalam sistem jaringan cryptocurrency.

“Produk yang hadir di Pluang Cryptocurrency adalah Bitcoin dan Ethereum. Berdasarkan data terkini, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua mata uang digital dengan nilai kapitalisasi terbesar,” imbuh Claudia.

Claudia mengatakan berinvestasi di cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi sangat populer saat ini, karena menjadi salah satu alternatif diversifikasi aset yang memiliki potensi pengembangan dengan cepat.

“Memiliki alokasi investasi pada Bitcoin ataupun mata uang kripto lainnya dapat memberikan diversifikasi yang luas terhadap portofolio tradisional, yang biasanya adalah saham atau obligasi,” ujarnya.

Tingkat adopsi Bitcoin dan cryptocurrency lainnya juga dinilai semakin meluas. Adopsi terus meningkat, dimana bank sentral berbagai negara tengah mempertimbangkan potensi mata uang digital.

Adapun perbedaannya dengan mata uang konvensional adalah pemerintah-pemerintah negara dapat mencetak uang sesuai dengan ketentuan yang ada. Sementara hanya akan ada maksimal sejumlah 21 juta keping Bitcoin di dunia dan sebanyak 89% saat ini telah ditambang.

Bitcoin menjadi salah satu aset yang memiliki imbal hasil paling besar selama satu tahun terakhir. Data yang diperoleh adalah kinerja sejak awal tahun hingga Oktober 2020. Kalkulasi imbal hasil dihitung dalam konversi mata uang rupiah.

Bitcoin dipandang sebagai aset yang dapat diandalkan untuk menjadi lindung nilai terhadap inflasi mata uang. Dengan reputasi sebagai “safe haven asset”, investor membelinya ketika situasi ekonomi dunia kurang pasti.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: