Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walau Pandemi Covid-19, Jangan Tutup Mata dari HIV/AIDS di Papua

Walau Pandemi Covid-19, Jangan Tutup Mata dari HIV/AIDS di Papua Kredit Foto: Istimewa

Dari kacamata Yayasan AIDS Indonesia, penyebab angka ODHA Papua masih tinggi, selain karena wilayah geografisnya, juga lantaran masih minimnya pengetahuan masyarakat akan HIV/AIDS. 

"Edukasi dan akses terhadap pengobatan yang masih kurang. Ini pekerjaan rumah yang harus diselesaikan semua stakeholder di Papua," ujar Shinta.

Ia tak menampik jika peran prilaku juga mempengaruhi penyebaran HIV/AIDS. Namun kembali lagi, pengetahuan yang terbatas membuat masyarakat di Papua tak menyadari jika prilakunya itu beresiko akan penularan HIV/AIDS.

"Edukasi harus jalan terus, jangan nunggu sampai sakit," ucap Shinta.

Dirinya pun melihat, di masa pandemi Covid-19 yang menguras seluruh perhatian ini, upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sedikit terkendala.

"Kami hanya bisa melakukan kampanye melalui temu online karena tidak bisa bertatap muka langsung. Lalu di pendistribusian ARV juga, karena semua terpusat pada penanggulangan wabah Covid-19," paparnya.

Pemerintah seniri di masa pandemi Covid-19 telah mengeluarkan protokol pelaksanaan layanan HIV/AIDS. Selain itu, dilakukan juga penilaian layanan melalui survei cepat untuk mendapatkan gambaran layanan HIV/AIDS sekaligus informasi ODHA yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: