Siap-Siap, KNH 2020 Akan Digelar! Ini yang Berbeda dengan Tahun Lalu

Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia akan menggelar Konvensi Nasional Humas yang rencananya akan digelar pada 4 dan 5 Desember 2020. Ketua Umum Perhumas, Agung Laksamana, mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang melatarbelakangi KNH kali ini.

"Aspek Industri 4.0 dan disruptif memicu arus lalu lintas informasi yang sangat deras dan mengkhawatirkan. Publik bisa jadi lebih percaya hoax dan fakenews daripada berita riil. Publik sendiri juga tidak bisa membedakan pada news yang ditulis dengan etika jurnalistik dan mana yang news abal-abal," katanya, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Jaga Kondusivitas, Polri Ajak Humas Pemerintah Konter Isu Negatif

Selain itu, ada hal-hal baru yang membuat KNH 2020 ini menjadi lebih menarik dari tahun sebelumnya menurut Agung, selain KNH 2020 diselenggarakan secara online. "Pembicara kali ini lintas sektoral dan organisasi, juga KNH20 ini borderless–jangkauannya luas," lanjutnya.

Agung menyebut, meski dilaksanakan secara online, kualitas acara yang akan digelar akan sebaik digelar secara offline.

"Pandemi Covid-19 memaksa kita semua menjauhi ruang publik. Perhumas ingin menjadi bagian nyata dengan memberikan dukungan kepada pemerintah yang sedang mengatasi pandemi Covid-19 dengan membuat hajatan KNH 2020 secara virtual. Kami yakin kualitas virtual online tidak akan berbeda dengan offline KNH," katanya.

Karena digelar secara online, Agung berharap KNH 2020 dapat menggaet lebih banyak peserta.

"Dalam gelaran tahun-tahun sebelumnya, lebih dari 1.000 peserta hadir. KNH 2020 virtual ini, kami percaya akan menjangkau lebih banyak peserta lagi. KNH ini borderless , tidak ada batas wilayah atau negara untuk bisa berpartisipasi, baik dari sisi pembicara ataupun peserta," lanjutnya.

Agung berharap, KNH 2020 menjadi tempat bertukar ide kreatif dari praktisi lintas sektor untuk menghadapi pandemi.

"Melalui KNH 2020, praktisi Humas memiliki perspektif kolaboratif. Di era ini, Humas tidak bisa ego-sektoral. Kita harus integrated bersama yang lain," pungkasnya.